Selasa, 31 Desember 2013

Liburan Tanpa Beban

Dengan persiapan yang matang, liburan tak perlu lagi terusik oleh beban utang.

Liburan merupakan momen yang dinantikan setiap orang untuk melepas stres akibat rutinitas. Bahkan ada pula yang menganggap liburan sebagai rewardyang diberikan kepada diri sendiri atas hasil kerja kerasnya. Tapi jangan sampai setelah liburan usai, Anda justru tambah stres memikirkan beban hutang yang dipakai untuk membiayai liburan.

Tentu saja, Anda harus memastikan terlebih dulu, apakah suatu rencana liburan memang sesuai kemampuan finansial Anda. Namun, rencana liburan yang dianggap berlebihan sebenarnya tak perlu terjadi dan Anda bisa lebih tenang menjalani liburan bila dananya telah dipersiapkan dengan cermat dari jauh-jauh hari. Apalagi berlibur ke luar negeri yang tentu membutuhkan biaya lebih besar lagi.

Tanpa adanya persiapan dana khusus, atau tabungan tak cukup untuk membiayai liburan, jalan pintas yang sering kali diambil adalah berutang dengan kartu kredit atau KTA (Kredit Tanpa Agunan). Menurut Perencana Keuangan Prita Ghozie dalam buku Make It Happen, solusi tersebut kurang tepat mengingat bunga kartu kredit dan KTA terbilang tinggi. Apalagi jika tak didukung kemampuan membayar lunas saat jatuh tempo. Prita juga mengingatkan, dana liburan sebaiknya tidak diambil dari dana darurat, dana pendidikan anak ataupun dana pensiun.

Agar keuangan tetap aman pascaliburan, Prita memberikan saran untuk membuat anggaran liburan. Tetapkan berapa biaya maksimum yang akan Anda alokasikan untuk kebutuhan liburan. Idealnya, biaya liburan sekitar 5-15% dari jumlah penghasilan setahun.

Inilah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam mempersiapkan dana liburan:

1. Trip Sendiri atau Ikut Tur
Gaya liburan setiap orang tentu berbeda. Ada yang lebih suka merancang sendiri detail perjalanannya, ada pula yang memilih ikut paket tur dari birotravel. Jika merancang sendiri, Anda bisa lebih fleksibel mengatur jadwal dan menentukan tempat wisata, namun memang lebih repot. Selain itu, jika tidak disiplin mengatur pengeluaran, bujet bisa membengkak. Bila ikut tur, bujet lebih fix, kecuali untuk kebutuhan yang tidak termasuk paket tur.

2. Destinasi
Untuk mengetahui estimasi dana yang dibutuhkan, tentukan berapa kali dalam setahun Anda akan berlibur. Termasuk tujuan liburan, apakah di luar kota atau cukup di dalam kota, dan domestik atau internasional. Tentukan pula waktunya. Saat low season, pengeluaran biaya bisa lebih dihemat.

3. Transportasi
Tentukan transportasi yang digunakan ke destinasi liburan, apakah menggunakan pesawat terbang, kereta api, kapal laut atau mobil. Jika memilih pesawat terbang, manfaatkan tiket promo yang ditawarkan secara onlineuntuk meringankan biaya. Jangan lupa, tentukan pula transportasi selama di tempat liburan apakah menyewa mobil, taksi atau kendaraan umum lainnya.

4. Akomodasi
Pilihlah hotel atau penginapan sesuai dana yang direncanakan. Jika memungkinkan, pilih lokasi yang strategis supaya menghemat biaya transportasi. Manfaatkan harga promo yang ditawarkan secara online,misalnya agoda.com dan booking.com.

5. Agenda Liburan
Tentukan kegiatan selama liburan, apakah sekadar santai saja di hotel, atau ingin menikmati tempat wisata atau mengikuti trip khusus. Pertimbangkan biaya untuk ikut trip atau tiket masuk ke tempat wisata.

6. Belanja Persiapan
Kebanyakan orang hanya fokus menyiapkan akomodasi dan tiket pesawat. Padahal sebelum berlibur, Anda mungkin telah belanja keperluan liburan seperti kacamata, sandal atau topi pantai yang baru. Kebutuhan ini juga perlu dipersiapkan dalam anggaran liburan.

7. Makan dan Minum
Seringkali kebutuhan makan dan minum justru menyedot biaya cukup besar. Jika Anda ingin berwisata kuliner, persiapkan dananya. Apalagi jika ingin mencicipi makanan di restoran mewah. Jangan lupakan camilan selama perjalanan.

8. Oleh-oleh
Biaya untuk membeli oleh-oleh juga perlu dipertimbangkan. Agar tidak kebablasan belanja berlebihan, tentukan siapa saja yang akan diberikan suvenir.

9. Dana Cadangan
Persiapkan dana darurat untuk antisipasi jika terjadi hal di luar dugaan, misalnya sakit atau terjadi kecelakaan di tempat liburan namun asuransi kesehatan Anda tidak berlaku di rumah sakit setempat.

Semoga bermanfaat

Minggu, 22 Desember 2013

Catatan Tragedi Andika - GN. Semeru, Agustus 2009

Mengenang 4 tahun tragedi Semeru (Andika) - Ulasan catatan Kronologis tragedi pendakian semeru dari survivor Andika (Fisip-UGM) Agustus 2009, oleh Kang Mas Jenggot. Sebagai kajian pembelajaran bersama, bahwa aktivitas petualangan sarat dengan resiko dan beberapa diantaranya bisa berakibat kematian terhadap diri sendiri, dan juga orang lain. 

01 Agustus 2009, 01:19:34 AM

Sengaja tema ini saya angkat kembali mungkin sebagai tulisan terakhir untuk hal-hal yang berkaitan dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Sebelum saya teruskan ada baiknya rekan-rekan flashback kembali ke bulan Juni 2007 (6 tahun yang lalu) dalam salah satu diskusi saya dengan rekan-rekan AMC (Bpk Joko Daryono) ketika wacana ini sudah dibongkar secara gamblang berkaitan dengan pola-pola pengamanan jalur maut (puncak – arcopodo – kalimati).

Dan hari ini semua apa yang sama-sama kita takutkan benar-benar terjadi, bukan?

Siapa yang salah dan siapa yang harus bertanggungjawab tidak lagi penting untuk dibahas. Tetapi solusi-solusi yang jelas untuk langkah preventif kedepanlah yang harus sama-sama kita pahami. Lepas apakah nantinya didengar dan dilaksanakan. 

Andika saya kira adalah korban dari carut marut pengelolaan sistem taman nasional yang cenderung sentralistik. Tidak seperti gunung-gunung yang memiliki manajemen pengelolaan berbasis rakyat seperti sindoro, sumbing, Arjuna, dll, yang memiliki tingkat pengamanan jalur dan respon yang lebih cepat karena jalur birokrasi yang pendek.

Memang secara subjektif pendaki, saya kira rekan-rekan Setrajana Fisip UGM (Andika,cs) pun memiliki kekurangan-kekurangan teknis yang cukup fatal. Tidak adanya alat komunikasi, navigasi dan yang jelas melanggar himbaun PVMBG untuk menjauhi kawasan puncak semeru menjadi faktor-faktor penyebab musibah ini terjadi di atas sana. 

Dari sisi regulasi memang tidak ada yang salah dengan TNBTS, tetapi dari segi pelayanan dan keamanan jalur, khususnya di kawasan jalur rawan sekitar puncak, saya kira pihak Taman Nasional menjadi satu-satunya pihak yang layak untuk memberi penjelasan. 

Jujur saya pribadi dengan beberapa rekan sebenarnya sudah tidak mau tau urusan-urusan teknis, tetapi ketika mengetahui kronologis hilangnya andika di semeru, saya seperti mengalami dejavu bahwa musibah-musibah seperti ini pernah terjadi dan akan terus terjadi.

Berikut kronologis dan analisa pribadi musibah semeru Juli 2009

Sabtu, 25 Juli 2009: Tujuh orang pendaki melakukan pendakian pada dari Ranupani

Selasa, 28 Juli 2009:
06.00 WIB - Team tiba di Puncak Jongring Seloko
09.00 WIB - Team turun dari puncak
10.00 WIB - Terjebak badai dan Andika keluar dari jalur (dis-orientasi di sekitar arcopodo)
11.00 WIB - Team dibagi dua (satu team mencari keatas) satunya lagi ke kalimati.
12.00 WIB - Team re-group di Kalimati dan diputuskan tiga orang turun ke Ranupani
17.00 WIB - Kabar hilangnya Andika sampai di Ranupani dan SRU dikirimkan (sampai dengan Sabtu, 1 Agustus 2009, Pukul: 00.45 WIB) belum ada kabar ditemukannya Andika.

Hasil wawancara dengan korban selamat: 

(Selasa, 28 Juli 2009, sekitar Pukul 09.00 Pagi) Kondisi angin yang ada cenderung* mengarah ke arah rombongan maka suara teriakan dari Andika dapat terdengar oleh rombongan. Namun suara rombongan tidak dapat terdengar oleh Andika".

Artinya (analisa pribadi saya): Team UGM ini sepertinya kurang mengerti arah (navigasi) karena dalam penjelasannya mereka tidak menyebut ke arah mana hilangnya Andika di kawasan puncak. Dan ini FATAL! 

Dalam pandangan pribadi saya, kemungkinan besar Andika bergerak ke arah Tenggara–Timur (NE) dari sekitar Arcopodo dan tersesat. Karena memang angin di sekitar Arcopodo memiliki ciri khas berarah Selatan Barat Daya (SSW). Itulah mengapa tidak ada pendaki yang terkena langsung letusan wedus gembelnya* “Jongring Seloko” di puncak* karena memang angin cenderung berarah (menuju) Selatan, bukan?

Mengapa Pendaki-pendaki yang tersesat di kawasan puncak selalu menuju ke arah Tenggara–Timur (NE), karena kontur arah Tenggara adalah satu-satunya medan yang bisa dilalui dengan tanpa menggunakan pengaman (tali). Sedangkan ke arah Barat–Barat Laut (NW) adalah jurang yang cukup dalam. Sedangkan jalur yang benar menuju Arcopodo adalah arah utara kompas (nyaris arah nol (0) derajad dari puncak).

Ke arah manakah nantinya seorang survivor yang tersesat dari Arcopodo, menuju ke arah Tenggara, saya kira ada dua kemungkinan: 
  1. Semakin tersesat di Hutan Candipuro 
  2. Atau Sumbermujur. Dan kemungkinan bertemu desa di bawah Pasrujambe ataupun berhasil mencapai cekdam (sungai) Besuk Sat. Yang paling enak adalah berhasil ditemukan oleh team SAR (seperti kasus hilangnya turis amerika yang membuat separuh aparat negara ini ikut "sibuk").
Tahun 2004 ketika saya (dalam sebuah mapping project) mencoba membuka jalur Besuk Sat – Kalimati dibutuhkan waktu lebih dari lima hari untuk mencapai Kalimati dengan peralatan navigasi yang standar. Di sana ada dua aliran sungai lahar besar yang satu mengarah ke Besuk Sat dan yang lain mengarah ke Timur menuju Sumbermujur. 

Skenario SAR yang disiapkan saat ini sudah benar dan dalam arah yang tepat. Hanya sekali lagi hal ini kembali lagi kepada ketahanan dan kemampuan fisik dan teknik survivor yang tersesat di lereng-lereng Semeru. 

Dalam kondisi normal maka hari ini dan besok (Minggu, 2 agustus 2009) adalah masa-masa paling kritis ketahanan seorang survivor di alam bebas (jika memiliki ilmu surival). Tetapi jika seorang amatir, ya marilah kita berdoa semoga ada keajaiban yang terjadi.

Sekali lagi uraian di atas hanyalah analisa saya pribadi berkaitan dengan kronologis hilangnya Andika di Gunung Semeru. Validitas dan akurasinya tidaklah menjadi acuan. Dan tetap berharap semoga besok pagi ada kabar baik dari SRU yang sekarang sedang bekerja keras di atas sana.

Sabtu, 01 Agustus 2009 Pukul: 11:36:49am (Update dari Balai Besar TNBTS):

“Pagi ini Team SRU Lumajang berhasil menemukan bivouac tempat beristirahat survivor setelah sebelumnya Team SRU berhasil menemukan beberapa peralatan pendakian survivor.. Posisi masih di sekitar tebing 75 (kawasan aliran lahar dingin). Proses SAR difokuskan di Tawon Songo / Pasrujambe berdasarkan modus catatan pendaki-pendaki yang tersesat di Gunung Semeru”.

Jika kita plot posisi tebing 75 jalur Tawon Songo (Pasrujambe) di peta, maka kemungkinan paling logis posisi survivor masih berada di ketinggian lebih dari 2200 meter(dpl). Sementara desa terdekat masih sangat jauh dan berketinggian 970meter(dpl).

Kabar baiknya adalah proses SAR sudah mengunci daerah pencarian dan fokus untuk menyisir arah Timur Laut – Timur – dan Tenggara sesuai dengan analisa saya pada posting sebelumnya, dan saya kira* kemungkinan besar survivor dapat ditemukan dalam waktu dekat. Hanya kondisi survivor masih hidup atau tidak itu yang masih sama-sama kita tunggu.

Kabar buruknya adalah area ini (Tawon Songo – Pasrujambe) adalah “death zone” nya pendaki-pendaki tersesat di Semeru. Jika kita ingat Markus dan Riko yang hilang tahun 2007 lalu pun memiliki kronologis yang 99% nyaris sama dengan Andika kali ini. Sayang sangat sedikit pendaki-pendaki Indonesia yang mau ingat sejarah-sejarah musibah pendakian!

Maret 2009 sebuah team survey (VSI) Gn. Semeru (kebetulan salah satunya adalah rekan kerja saya) menemukan dua mayat pendaki (sudah menjadi tulang) di area ini. Semoga team SAR berhasil menemukan survivor dalam kondisi apapun.

Minggu, 02 Agustus 2009, Pukul: 04:48:41pm

Setelah enam hari dalam proses pencarian, akhirnya pukul 11.39am, survivor Andika berhasil ditemukan oleh team SAR gabungan (Malang & Yogya) dalam kondisi meninggal dunia di dasar jurang area Blank 75. 

Meskipun sebelumnya dikabarkan kalau Blank 75 sudah disisir beberapa kali oleh SRU pertama (SAR Lumajang) tetapi tidak menemukan survivor di sana. Ada cerita-cerita mistis yang berkembang kemudian, berkaitan sedikit kejanggalan ini, tetapi kali ini saya tidak akan membahas mistisnya.

Tuntas sudah perjuangan rekan kita (Andika) selama enam hari hilang dan tersesat di gunung semeru. Catatan korban pendakian gunung semeru pun bertambah lagi menjadi 28 orang (yang tercatat) sejak soe hok gie tewas di cemoro tunggal tahun 1969, dan entah berapa puluh orang lagi yang tidak tercatat dan masih hilang diatas sana. Dan semoga setelah ini tidak ada Andika-Andika lain dalam aktivitas petualangan di Indonesia. 

Mari kita sama-sama mengambil hikmah dari kejadian ini untuk bahan renungan, pengetahuan dan pemahaman kita bahwa resiko akan ada dalam setiap aktivitas petualangan. Dan meminimalisasi resiko dengan pengetahuan dan pembelajaran dari pengalaman yang ada adalah solusi yang paling sederhana untuk bisa sama-sama kita lakukan. Salam. (ID: Vulcano.Hunter - kaskus.co.id)

Share dengan sesama Penggiat Alam Bebas,  semoga bermanfaat, Jabat salam Topi Rimba!

Senin, 16 Desember 2013

Manfaat Peregangan Otot Di Pagi Hari

Penelitian membuktikan, program stretching yang dilakukan secara teratur dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik. 

Alih-alih menekan tombol snooze di jam weker, beranjaklah dari tempat tidur Anda waktu di pagi hari untuk melakukan stretching simpel. 

Saat Anda berbaring dan tidur di malam hari, otot Anda tidak banyak bergerak seperti di siang hari. Oleh karena itu, otot bisa menjadi kaku. 

Stretching menjadi cara untuk sehat, di samping memberikan banyak bonus tambahan adalah cara sehat dan banyak memberi manfaat bagi tubuh diantaranya: 

Meningkatkan sirkulasi darah 
Ketika Anda melakukan stretching, aliran darah akan mengalirkan ke otot-otot, sendi, dan bahkan otak. Indera Anda akan terangsang dan konsentrasi pun meningkat. Peningkatan aliran darah ke otot juga membantu memberikan pasokan energi di awal hari, sehingga mencegah kelelahan dan kelesuan di pagi hari. Stretching pun baik bagi semua organ vital Anda, termasuk jantung. 

Relaksasi otot 
Simpel stretching di pagi hari juga dapat mengendurkan otot dan tendon, bahkan mengurangi kelelahan otot akibat stres. Jika rutin dilakukan, stretchingdapat membantu otot menjadi lebih fleksibel dan relaks, serta mengurangi risiko terjadinya cedera atau nyeri. 

Postur tubuh lebih baik 
Otot yang tegang berpengaruh pada postur tubuh Anda, sehingga dapat mempengaruhi fungsi organ internal dan memperburuk penampilan Anda. Melakukan peregangan otot-otot punggung bagian bawah, bahu, dan dada dapat membantu menjaga dan memperbaiki postur tubuh. 

Mengurangi stres 
Dengan mengurangi ketegangan di tubuh bagian belakang, stretching dapat mengurangi tingkat stres secara keseluruhan. Stres merupakan faktor yang berkontribusi terhadap penyakit kronis, serta menganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan. 

Sekarang Anda sudah tahu manfaatnya. Coba lakukan stretching simpel ini setiap pagi sebelum beraktivitas: 

Upward Stretch
Cara ini baik untuk meningkatkan aliran darah. Tarik pula jari-jari tangan menghadap ke atas sambil menegakkan tubuh. Rasakan otot tulang rusuk dan tangan Anda tertarik. Tahan hingga hitungan ke 10. 

Neck and Shoulder Stretch
Lanjutkan dengan peregangan leher dan bahu untuk meredakan ketegangan yang terjadi saat tidur. Miringkan kepala ke arah bahu kiri dan tahan selama 20 detik. Ulangi untuk sisi kiri leher. Istirahat sejenak, kemudian lanjutkan dengan memutar bahu ke belakang dan kembali ke depan. Lanjutkan dengan mengangkat bahu hingga menyentuh telingga. 

Reclining Spinal Twist 
Memutar tulang belakang menjadi cara untuk menghilangkan rasa tidak nyaman di bagian punggung bawah. Tahan pose ini minimal 30 detik di setiap sisi. Jangan khawatir jika Anda mendengar suara ‘krak’ ketika sedang melakukannya. Namun perhatikan, jangan terlalu memaksakan memaksakan untuk tetap melakukan posisi ini hingga bunyi ‘krak’. 

Lying Side Quad Stretch
Kebanyakan orang terbiasa melakukan peregangan paha sambil berdiri. Tapi kali ini Anda melakukannya sambil berbaring ke samping. Demi memaksimalkan peregangan paha, lipat lutut hingga menyentuh bokong. Rasakan otot-otot paha depan Anda tertarik. Posisi stretching ini penting, karena paha depan adalah salah satu otot yang paling banyak bekerja di dalam tubuh. 

Selain stretching, untuk menjaga kesehatan, Anda juga perlu mengetahui seberapa besar kemungkinan Anda terkena bronkitis.

Semoga bermanfaat

Minggu, 08 Desember 2013

Bunga Liar (Bunga Yang Terabaikan)




Bunga-bunga liar sangat mempesona. Cobalah sempatkan diri untuk memeriksa sejenak bentuknya yang rumit dan unik. Amatilah warna-warninya yang cemerlang. Ciumlah keharumannya yang menyenangkan. Dan, helaian mahkotanya yang lembut dan halus begitu memikat kita untuk menyentuh dan merabanya! Keanggunan nan semarak demikian menyenangkan indra-indra kita dan bahkan menggugah emosi-emosi kita. Sesungguhnya, bunga-bunga liar mempercantik lingkungan kita. Mereka menambah kepuasan kita. Untuk alasan inilah kita berutang budi kepada Sang Pencipta dan Perancang mereka!

Sementara kita mengagumi semaraknya warna, bentuk, dan keharuman bunga-bunga liar yang bermekaran ini, fungsi utama mereka adalah untuk menghasilkan benih guna proses perkembangbiakan yang sangat penting. Itu sebabnya, bunganya dirancang untuk memikat serangga, burung, dan bahkan kelelawar yang akan menyerbuki mereka. Burung-burung dan kupu-kupu khususnya mencari bunga-bunga liar. ”Mereka merupakan sumber makanan bagi makhluk-makhluk terbang ini, tidak seperti bunga-bunga yang sengaja ditanam.

Sungguh menarik bahwa menurut The World Book Encyclopedia, "semua bunga pada mulanya adalah bunga liar”. Namun, mengapa bunga liar yang melimpah jumlahnya kadang-kadang disebut ilalang?

Kamis, 05 Desember 2013

Panduan Sederhana Mendaki Gunung atau Eksplorasi Hutan

itinerary perlengkapan dan kegiatan selalu perlu


Bukan bermaksud menggurui, karena saya yakin wawasan teman-teman semua lebih luas dari saya. Mohon ijin berbagi dan kembali mengingatkan kita semua, banyak hal penting seputar mendaki gunung dan eksplorasi hutan. Semoga Bermanfaat.
Setiap tahun, Petugas Jagawana mencari lebih dari 100 orang yang tersesat atau hilang di Gunung dan rimba belantara. Ini tak seharusnya terjadi jika para pendaki atau para penjelajah bisa mengukur diri sendiri dan telah melakukan persiapan dan antisipasi yang matang untuk perjalanan mereka.

Setiap pendaki gunung atau penjelajah HARUS mempelajari navigasi darat, atau minimal bisa menggunakan peta topografi, GPS dan kompas, dan selalu membawa perangkat tersebut.
Penunjuk Arah

Banyak orang tersesat karena tidak membawa kompas, atau tidak percaya kompas mereka. Global Positioning System (GPS) kini sangat mudah didapat dan sangat berguna. GPS mungkin membantu kita mengetahui posisi kita saat tidak bisa menentukan arah. Namun, GPS hanya sarana penunjang untuk navigasi dan harus digunakan bersama dengan kompas dan peta untuk dapat keluar dan mengetahui seberapa jauh kita dari titik keselamatan.

Memilih patokan yang mudah ditemukan bahkan dalam gelap. Misalnya, Anda berjalan ke arah selatan di jalan yang terbentang dari timur ke barat, maka Anda tahu bahwa dengan berjalan utara, Anda akan tiba ke jalan tersebut. Hapalkan patokan tersebut sebelum dan selama perjalanan Anda, terutama ketika cahaya berkurang pada akhir hari.

Korek Api Tahan Air Dan Bahan Bakar

Jika Anda harus menghabiskan malam di hutan, api akan sangat berguna. Korek api tahan air bekerja lebih baik daripada pemantik rokok ketika basah, dan beberapa korek api sulit untuk dinyalakan dengan tangan dingin. Lilin dan kertas dapat digunakan untuk membuat cahaya.

Peralatan yang Tepat untuk Membawa Pakaian, Makanan dan Air

Untuk perjalanan singkat, Anda memerlukan setidaknya fanny pack, tapi ransel lebih baik untuk penggunaan di cuaca dingin. Sangat penting untuk tetap hangat ketika Anda sedang bergerak, tetapi jika Anda harus menghabiskan malam di luar, Anda perlu memakai pakaian secara berlapis-lapis. Waspada serangan Hipotermia, bahkan ketika suhu di atas titik beku. Sebaiknya bawalah "Space Blanket," (selimut serbaguna berbahan tak berpori, berwarna silver metalik) akan sangat bermanfaat dalam menghangatkan badan dalam keadaan darurat.

Senter, Baterai Dan Bola Lampu Cadangan

Apa yang lebih menyebalkan daripada terjebak dalam gelap? Jika Anda harus menghabiskan malam di hutan, senter kecil akan sangat membantu dalam menemukan tempat tinggal atau mengumpulkan kayu bakar.

Antisipasi Cuaca

Periksa perkiraan cuaca sebelum memulai perjalanan, dan persiapkan segala sesuatunya untuk kondisi terburuk. Jika diprediksi akan hujan, perlengkapan hujan adalah suatu keharusan. Jika diprediksi akan ada badai, atau bahkan cuaca ekstrim, antisipasi keadaan basah dan dingin dengan mempersiapkan pakaian hangat berbahan wol atau sintetis. Jangan memakai katun (termasuk blue jeans), karena menyerap air dan panas tubuh Anda. Bawalah topi yang menutupi telinga, karena sangat penting dalam cuaca dingin, untuk menghangatkan kepala dan leher, dimana terdapat hingga 40 persen panas tubuh Anda.

Alat Komunikasi

Dalam perjalanan menjelajah hutan, semua sarana komunikasi sangatlah perlu, mulai dari yang modern seperti ponsel hingga yang primitive, seperti peluit atau cermin sekalipun. Jika Anda akan berada di daerah yang terjangkau jaringan seluler, maka ponsel dengan baterai penuh dapat sangat bermanfaat. Namun, meninggalkan pesan dengan contact person, tetap sangat perlu.

Alas Kaki Yang Tepat

Banyak orang menganggap memakai sandal itu lebih nyaman dan fleksibel. Namun, pada kenyataannya, penggunaan sandal pada perjalanan mendaki gunung atau menjelajah hutan dapat berakibat fatal. Selain mudah tergelincir dan kurang melindungi kaki dari goresan atau benturan, sandal juga tak bisa meredam serangan dingin yang sering mengancam. Gunakanalah sepatu khusus untuk mendaki atau untuk trekking. Sekarang ini jenisnya sudah sangat bervariasi, tergantung medan dan peruntukannya. Pilihlah yang paling nyaman di kaki, dan yang paling aman melindungi dari benturan, permukaan licin, dan kemungkinan terkilir. Sangat penting untuk menjaga keadaan sepatu kita selalu kering.

Jam Dan Mengetahui Kapan Hari Gelap

Sebagian besar penjelajah atau pendaki terbiasa keluar dari hutan sesaat sebelum gelap. Sering kali langit mendung membuat kita sulit menentukan waktu, karena kita terbiasa mengandalkan matahari.

Makanan Tambahan Dan Air

Tubuh Anda tidak dapat berfungsi baik kecuali terpaksa. Dehidrasi dan perut kosong dapat menyebabkan hipotermia, menyebabkan kelemahan fisik atau kebingungan mental dan salah bertindak. Jika menggunakan air minum dari sungai di hutan sebaiknya disaring terlebih dahulu untuk menghindari bahaya infeksi usus atau terserang penyakit (biasa terjadi di hutan-hutan tropis di dataran rendah).

Tinggalkan pesan kepada seseorang tentang keberadaan Anda dan waktu kambali yang direncanakan. Pastikan Anda memiliki nomor telepon contact person dari petugas Jagawana setempat. 

Semoga bermanfaat

Sumber : Artikel dan Gambar dari berbagai sumber di internet

Jadilah Safety Player Dan Anak Negeri Ini Tak Akan Pernah Kemana-mana

sumber gambar

Beritanya terpetik minggu kemaren ( Koran Pikiran Rakyat edisi 26 November 2013 ), ketika sebuah korban kembali jatuh. Sebuah organisasi Pecinta Alam Bramatala yang UKM nya STIEB di Bandung tikarnya harus digulung. Alasannya pada saat pendidikan dasar, ada siswa yang meninggal dunia.
Tentunya berita duka, seorang siswa meninggal dunia harus menjadi bahan pelajaran berguna bagi kita semua. Seharusnya menjadi bahan renungan, dan sekaligus menyampaikan salam duka bagi keluarga yang ditinggalkannya.

Namun terlepas dari kedukaan tadi, sesungguhnya ada kalimat tanya dihubungkan dengan pembredelan organisasinya. Quo vadis sistem pendidikan nasional kita ?.....

Silahkan cek, semua organisasi PA yang tikarnya digulung oleh para pemegang otoritas pendidikan di negeri ini ( apalagi di tingkat SLTA ), adalah konon karena kegiatannya mengandung resiko, terlalu beresiko, begitulah alasannya. Saat resiko itu terjadi, seperti kecelakaan bahkan kematian, maka lembaga pendidikanlah yg kena getahnya. Salah satunya adalah “citra” lembaga menurun, akibatnya kekurangan mahasiswa, akibatnya lagi pemasukan keuangan akan seret. Lalu “bisnis” pendidikan akan layu dan mati.

Jadi wajar dalam pemikiran mereka, apapun yang berbau resiko harus dibuang jauh-jauh, karena hal itu akan menggoyang kemapanan citra. Sang “resiko” menjadi kartu mati yg harus dihindarkan, dan pelajaran untuk menjadi “safety player”, inilah yang tengah di “ajarkan” oleh para pemangku lembaga pendidikan tinggi. Sengaja kata “pengajaran” yg dipilih, karena pengajaran layaknya kursus, hanya berbicara dari pandangan teknis hardskills saja. Sebaliknya dengan sistem pendidikan, selain hardskills juga berisi wawasan softskills, yang kelak akan menjadi fondamen bari kerangka sistem nilai, sebuah “value system”.

Jadilah safety player, itu yang kami tolak. Bahwa basis pendidikan Pecinta Alam Indonesia bersumber dari kepanduan dunia. Saat pandu di pramuka kan, maka sejak itu pula organisasi PA tumbuh subur di negeri ini. Buku “Adventuring to Manhood” dari Lord Baden Powel of Gilwell menjadi rujukan sejak awal. Manhood bukan kejantanan dalam pemahaman macho yang kering dan ekspoitatif, namun lebih ke feminis yang bersahabat, ekologis serta nilai-nilai integratif.

Organisasi Pecinta Alam mendidik anggotanya untuk menjadi seorang risk-taker. Resiko hanya ada untuk dihadapi dan dikelola dengan baik. Resiko adalah alat untuk maju, resiko adalah stress yang positip, resiko untuk menaikan kesiagaan diri, resiko yang membuat seseorang tetap sadar pada kekinian dan kedisinian ( aktual dan faktual ). Resiko adalah kesempatan, resiko adalah harga yang pantas untuk dibayar demi kemajuan diri, dan bla bla bla lainnya. Saat lembaga pendidikan meng amputasi pelajaran tentang risk-taking, maka yg muncul adalah para safety-player, yang jumlahnya semakin bejibun di negeri ini.

Para safety player bicara tentang pengamanan diri, seluruh resiko ditiadakan jika perlu. Bahkan bukan hanya dirinya, namun sampai 7 turunan dia amankan. Berdiam di gedung dengan pagar tinggi, dengan sekuriti di gerbangnya, dan tentu saja dengan uang miliaran di depositonya. Lalu siapakah mereka ini ?. Tentu saja para birokrat teknokrat, yang notabene produk lulusan perguruan tinggi, yang saat ini banyak berurusan dengan KPK. Nampaknya mata kuliah “ how to become the safety player” sudah lebih mendarah daging.

Namun segelintir kecil para siswa dan mahasiswa tetap tak setuju dengan pendapat sang profesor. Mereka masih tetap konsisten untuk menjadi “risk taker” sekalipun nyawa yg menjadi taruhannya. Mereka ini yang menuruni jurang 500 meter saat pesawat Sukhoi jatuh di gn Salak. Mereka ini yang memunguti ribuan serpihan mayat saat tsunami di Aceh, tanpa mengindahkan belatung maupun kutu mayat. Mereka pula yang memobilisasi penduduk gn pepandayan, ditengah ancaman letusan sang dewa gunung. Dan jangan lupa mereka pula yang membawa kebanggan saat sang Saka Merah Putih ditancapkan di 7 puncak tertinggi di dunia ( the Seven Summit ), yang setidaknya telah dilakukan oleh 2 organisasi Pecinta Alam dan Pendaki Gunung dari Bandung, yaitu Wanadri dan Mahitala Unpar.

Pak profesor yg terhormat, kami lebih mempercayai ungkapan seorang pendahulu kami, yang berujar : “ A person who walk on the ridge burried deep in snow, a person who enter the forest and sleep on the meadow under the sky. Those persons will give their country, the indomitable spirit of the mountain. “ ….. Merekalah para pengembara, yang kelak akan menyumbangkan bagi negaranya “ketangguhan” layaknya sebuah gunung.

Sayang pelajaran tentang resiko dan ketangguhan itu, sekarang kembali harus di amputasi dalam sistem pendidikan kita. Sayang hanya safety player yang diajarkan, yang membuat para birokrat masuk penjara, dan membuat para generasi muda lebih suka bergerombol di mall-mall, hanya untuk memanjakan syahwat dugem serta hedonisme belaka… dan anak-anak negeri ini tak akan pernah kamana mana…!!!

Sekali lagi pak profesor, disinilah mungkin pencabangan jalan harus terjadi. Anda dengan jalan anda, dan kami tetap di jalan yg kami tempuh saat ini.
Jayalah Pecinta Alam Indonesia, negeri tetap menunggu baktimu….

Semoga bermanfaat

Rabu, 04 Desember 2013

Etika dan Kewajiban Penelusuran Gua




Menelusur gua dapat dikerjakan untuk olah raga maupun untuk tujuan ilmiah. Namun kedua kategori penelusur gua wajib menjunjung tinggi ETIKA dan KEWAJIBAN kegiatan penelusur gua ini agar lingkungan tidak rusak, agar para penelusur sadar akan bahaya-bahaya kegiatan ini dan mampu mencegah terjadinya musibah dan agar si penelusur sadar akan kewajibannya terhadap sesama penelusur dan masyarakat disekitar lokasi gua-gua.
Seorang pemula atau yang sudah berpengalaman sekalipun harus memenuhi ETIKA dan KEWAJIBAN PENELUSURAN GUA.

ETIKA PENELUSURAN GUA
  1. Sejak semula harus disadari bahwa seorang penelusur gua DAPAT merusak gua, karena membawa kuman, jamur dan virus asing kedalam gua yang lingkungannya masih murni, tidak tercemar. Penelusran gua akan merusak gua apabila meninggalkan kotoran berupa sampah, kantong plastik, botol atau kaleng minuman dan makanan di dalam gua. Membuang benda-benda tersebut adalah LARANGAN MUTLAK juga dilarang mencoret-coret gua dengan benda apapun juga. Karenanya ikutilah MOTTO National Speleological Society (NSS) dari USA: “ Jangan MENGAMBIL sesuatu, Kecuali mengambil GAMBAR”; “ Jangan MENINGGALKAN sesuatu, Kecuali meninggalkan JEJAK”; “ Jangan MEMBUNUH sesuatu, Kecuali membunuh WAKTU”
  2. Gua adalah bentukan alam yang terbentuk dalam kurun waktu ribuan tahun. Setiap usaha merusak gua mendatangkan kerugian yang tidak dapat ditebus. Karenanya jangan merusak gua, mengambil atau memindahkan sesuatu didalam gua tanpa tujuan jelas yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk tujuan ilmiah sekalipun, harus diusahakan pengambilan spesimen secara cermat, terbatas dan selektif. Itupun setelah diyakini, bahwa belum tersedia spesimen yang sama didalam laboratorium atau museum dan belum diambil spesimen yang sama oleh ahli speleologi lainnya. Menelusuri dan meneliti gua harus dilakukan dengan penuh RESPEK, tanpa mengganggu, mengusir, merusak atau mengambil isi gua, baik yang berupa benda mati atau yang hidup.
  3. Menelusuri gua harus disertai kesadaran, bahwa kesanggupan dan keterampilan pribadi TIDAK USAH DIPAMERKAN. Sebaliknya ketidakmampuan tidak perlu ditutup-tutupi oleh karena rasa malu. Bertindaklah sewajar-wajarnya, tanpa membohongi diri sendiri dan orang lain. Apabila tidak sanggup, tetapi dipaksakan, maka hal ini akan membawa akibat buruk yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Adalah melanggar ETIKA untuk memandang rendah keterampilan serta kesanggupan sesama penelusur. Juga melanggar ETIKA bila memaksakan diri melakukan tindakan-tindakan diluar kemampuan teknis. Juga apabila belum siap mental atau kesehatan tidak memadai.
  4. Tunjukkan RESPEK terhadap sesama penelusur gua dengan cara :
  • Tidak menggunakan bahan-bahan atau peralatan yang disediakan oleh rombongan lain tanpa persetujuan mereka.
  • Jangan membahayakan para penelusur lain, misalnya menimpukkan batu ketika ada penelusur lain didalam gua, mengambil atau memutuskan tali yang sedang terpasang, memindahkan tangga atau alat-alat lain yang dipasang oleh rombongan penelusur lainnya.
  • Menghasut penduduk disekitar gua untuk melarang atau menghalangi rombongan lainnya memasuki gua, karena tidak satupun gua di bumi ini milik perseorangan kecuali apabila gua itu telah dibeli oleh yang bersangkutan. Untuk tujuan ilmiah setiap gua harus dapat diteliti setelah menempuh prosedur yang berlaku.
  • Jangan melakukan penelitian yang sama, apabila ada rombongan lain yang sedang mengerjakan DAN BELUM MEMPUBLIKASIKANNYA.
  • Jangan gegabah menganggap anda penemu sesuatu, kalau anda belum yakin betul, bahwa tidak ada orang lain yang juga telah menemukan pula.
  • Jangan melaporkan hal-hal yang tidak benar demi sensasi atau ambisi pribadi, karena hal ini berarti membohongi diri sendiri, dan dunia ILMU SPELEOLOGI khususnya.
  • Setiap usaha penelusuran gua adalah USAHA BERSAMA. Bukan usaha yang dicapai sendiri. Karena setiap publikasi dari hasil penelusuran gua tidak boleh menonjolkan prestasi pribadi tanpa mengingat jasa sesama penelusur.
  • Jangan menjelek-jelekkan nama sesama penelusur dalam suatu publikasi walaupun si penelusur itu mungkin berbuat hal-hal negatif secara sadar atau tidak sadar. Setiap publikasi negatif tentang sesama penelusur akan memberikan gambaran negatif terhadap semua penelusur gua.

KEWAJIBAN
Dunia speleologi diberbagai negara meneruskan himbauan kepada semua penelusur gua agar lingkungan gua harus dijaga kebersihannya, kelestarian dan kemurniannya 
  1. Konservasi lingkungan gua harus menjadi TUJUAN UTAMA kegiatan SPELEOLOGI dan dilaksanakan sebaik-baiknya oleh SETIAP PENELUSUR GUA.
  2. MEMBERSIHKAN gua serta lingkungannya, menjadi kewajiban pertama para penelusur gua.
  3. Apabila sesama penelusur gua membutuhkan pertolongan darurat setiap penelusur gua wajib memberi pertolongan itu.
  4. Setiap penelusur gua wajib menaruh respek terhadap penduduk sekitar gua. Mintalah ijin seperlunya, bila mungkin secara tertulis dari yang berwenang. Jangan membuat onar atau melakukan tindakan-tindakan yang menyinggung perasaan penduduk. Jangan merusak pagar, tanaman, atau bangunan dan mengganggu hewan milik penduduk.
  5. Bila meminta ijin dari instansi resmi yang berwenang, maka harus dirasakan sebagai kewajiban untuk membuat laporan dan menyerahkan kepada instansi tersebut. Apabila telah meminta ijin nasehat kepada sekelompok penelusur atau seseorang ahli lainnya maka wajib diserahkan pula laporan kepada kelompok penelusur atau penasehat perseorangan itu.
  6. Bagian-bagian yang berbahaya dalam suatu gua wajib diberitahukan kepada kelompok penelusur lainnya, apabila anda mengetahui akan adanya tempat-tempat yang berbahaya.
  7. Sesuai dengan pandangan National Speleological Society (NSS) dari USA, dilarang memamerkan benda-benda mati atau hidup yang ditemukan dalam gua untuk lingkungan NON-penelusur gua atau NON-ahli speleologi. Hal itu perlu untuk menghindari dorongan kuat yang hampir pasti timbul untuk ikut mengambil benda-benda itu guna koleksi pribadi. Bila perlu hanya boleh dipamerkan melalui foto-foto saja.
  8. National Speleological Society (NSS) juga tidak menganjurkan usaha mempublikasikan penemuan di dalam gua atau lokasi dari gua-gua SEBELUM, dinyatakan betul adanya usaha pelestarian oleh yang berwenang, yang memadai. Perusakan lingkungan gua oleh orang-orang awam menjadi tanggung jawab si penulis berita apabila mereka mengunjungi gua-gua itu akibat publikasi dalam media massa.
  9. Dipelbagai negara, setiap musibah yang dialami penelusur gua wajib di laporkan kepada sesama penelusur melalui media speleologi yang ada. Hal ini perlu supaya jenis musibah yang sama dapat dihindari.
  10. Menjadi kewajiban mutlak bagi setiap penelusur gua untuk memberitahukan kepada rekan-rekan atau keluarga terdekat ke lokasi mana yang akan di telusuri dan kapan ia diharapkan pulang. Di tempat lokasi gua, para penelusur wajib memberitahukan kepada penduduk terdekat nama dan alamat para penelusur dan kapan diharapkan seloesai menelusuri gua. Wajib diberitahukan kepada penduduk siapa yang harus dihubungi, apabila para penelusur belum keluar dari gua sesuai waktu yanjg direncanakan.
  11. Para penelusur wajib memperhatikan keadaan cuaca. Wajib meneliti apakah ada bahaya banjir didalam gua sewaktu turun hujan lebat dan meneliti lokasi-lokasi mana di dalam gua yang dapat dipakai untuk menghindarkan diri dari banjir.
  12. Dalam setiap musibah setiap penelusur wajib bertindak dengan teman tanpa panik dan wajib patuh pada instruksi pimpinan penelusur.
  13. Setiap penelusur gua wajib melengkapi dirinya dengan perlengkapan dasar pada kegiatan lebih sulit dengan perlengkapan yang memenuhi syarat. Ia wajib mempunyai pengetahuan tentang penggunaan peralatan itu sebelum menelusuri gua.
  14. Setiap penelusur gua wajib melatih diri dalam pelbagai keterampilan gerak menelusuri gua dan keterampilan menggunakan peralatan yang dibutuhkan.
  15. Setiap penelusur gua wajib membaca pelbagai publikasi mengenai gua dan lingkungannya agar pengetahuannya tentang SPELEOLOGI tetap akan berkembang. Bagi yang mampu melakukan penyelidikan atau observasi ilmiah, diwajibkan menulis publikasi agar sesama penelusur atau ahli speleologi dapat menarik manfaat dari makalah-makalah itu.
Semoga bermanfaat

sumber