Senin, 29 April 2013

10 Tips Memotret Sunset Dan Sunrise


Memotret sunset dan sunrise adalah salah satu dari sekian banyak ”foto wajib“ yang harus dilakukan oleh seorang Photographer. Kalau anda sudah pernah mencoba memotret sunset atau sunrise tetapi kurang puas dengan hasilnya, silahkan coba tips berikut ini supaya foto sunset dan sunrise bertambah baik:

Lakukan Persiapan Sebaik-baiknya
Sunset dan sunrise hanya berlangsung sekitar setengah jam. Untuk itu kita harus melakukan persiapan matang sebelumnya. Pastikan datang lebih awal dan pastikan anda sudah tahu dari titik sebelah mana anda akan memotret. Agar komposisi akhir foto keren, lakukan observasi tempat sebelumnya. Untuk memastikan anda tidak terlambat , usahakan anda tahu jam berapa sunset atau sunrise akan tiba (karena jam sunset / sunrise berbeda dari lokasi ke lokasi). Juga pastikan peralatan sudah siap: kamera – lensa – tripod (jika ada) serta aksesoris lainnya sudah terpasang & disetel dengan baik, sehingga saatnya tiba kita bisa sibuk memotret bukan sibuk mengeset alat. 

Jangan Kecewa Karena Mendung
Karena anda sudah bersusah – payah mendatangi lokasi yang jauh dan sulit, jangan kecewa kalau mendadak mendung tiba. Maksimalkan kreatifitas anda saat langit tertutup mendung. Langit mendung bukan halangan menghasilkan foto indah saat sunrise dan sunset. Cari tahu obyek apa saja yang menarik untuk difoto saat mendung atau hujan.

Jangan Terpaku Pada Wide Angle
Memotret sunset dan sunrise menggunakan lensa sudut lebar (wide angle) merupakan hal yang biasa, namun jangan terpaku hanya menggunakan lensa tersebut (kalau anda memang punya pilihan lain). Manfaatkan rentang lensa yang lain, misalnya lensa tele.


Maksimalkan Siluet
Hal yang menambah daya tarik foto sunset dan sunrise adalah siluet. Siluet memberi kesan yang kuat serta memberi cerita dalam foto anda, apalagi jika anda memotret sunset atau sunrise di lokasi yang memiliki identitas kuat.

Bawalah Tripod
Jika anda ingin memanfaatkan teknik long shutter – membuat HDR atau panorama: tripod wajib dibawa

Gunakan Manual Focus
Karena sunset dan sunrise memiliki kualitas cahaya yang lumayan ekstrim, kadang kamera akan kesulitan menemukan fokus jika anda menggunakan mode auto focus, segera ganti ke mode manual sehingga kita tidak menyia-nyiakan waktu menunggu kamera menemukan titik fokus.

Gunakan Preset White Balance Cloudy
Ubahlah setting white balance anda ke cloudy (biasanya dilambangkan dengan ikon mendung). Setting white balance ini akan membuat foto sunset atau sunrise lebih hangat dan warnanya lebih “menggigit”, dibandingkan kalau menggunakan setting white balance auto. Atau jika anda suka bereksperimen, cobalah setting white balance lainnya.

Gunakan Spot Metering (SLR dan Prosumer) atau Sunset Scene (Untuk Kamera Saku)
Untuk memperoleh eksposur yang tepat, gunakan mode metering spot jika anda memiliki kamera SLR dan prosumer, atau gunakan mode scene sunset/ sunrise jika anda menggunakan kamera saku pemula. Untuk pengukuran menggunakan spot meter, arahkan titik fokus ke area sekitar matahari (jangan tepat di matahari – nya lalu lakukan metering dengan memencet separuh shutter, lalu kunci eksposur anda. Untuk kamera saku (dengan mode scene), tinggal arahkan dan jepret.

Jangan Berhenti Ketika Sunset Lewat
Saat memotret sunset, jangan kemasi kamera anda hanya karena matahari sudah melewati garis horison. Bertahanlah sebentar lagi, karena cahaya sesaat setelah sunset adalah salah satu cahaya paling indah yang dikeluarkan alam. Begitu juga dengan sunrise, jangan datang terlalu mepet dengan waktu matahari terbit. Cahaya sesaat sebelum sunrise adalah salah satu yang paling indah

Berdoalah Agar Alam Berpihak Pada Anda
Anda sudah jauh – jauh datang ke pantai terpencil (atau gunung), menyiapkan alarm untuk bangun jam 4 pagi dan sudah menata semua peralatan agar siap memotret, namun tiba – tiba hujan tiba. Ya apa daya, memotret di alam terbuka memang membutuhkan keberuntungan dan kesabaran, kenapa kesabaran? karena anda bisa mencoba lagi esok hari. Salam Lestari.

Semoga bermanfaat

Sumber: Artikel dan Gambar dari berbagai sumber di internet

Minggu, 14 April 2013

Tips Dalam Merencanakan Rute Pendakian


Agar perjalanan di alam terbuka sesuai dengan rencana kita, tentu ada beberapa hal yang harus dilakukan. Tidak semudah atau di anggap mudah untuk melakukan kegiatan perjalanan tersebut, semua haruslah tersusun dalam sebuah rencana yang matang.

Berikut ini tips menyusun rencana pendakian :
  • Jarak
Rata - rata pendaki bisa berjalan kira-kira 8 - 16 Km per harinya dengan membawa ransel yang penuh.
  • Medan
Medan dan kondisi dari jalan setapak akan mempengaruhi kemampuan fisik seorang pendaki. Tambahkan atau lebihkan perencanaan waktu pendakian. Jangan di buat pas-pasan apalagi kurang.
  • Hari Pertama
Hari Pertama di alam bebas merupakan hari penyesuaian dan membiasakan diri dengan ransel, sepatu dan gerakan fisik. Jika sudah lama tidak melakukan pendakian, sebaiknya melakukan latihan fisik ya kurang lebih satu bulan sebelumnya.
  • Hari Istirahat
Pada gunung yang mempunyai jalur pendakian yang cukup panjang, ada baiknya menambahkan satu hari untuk bersantai agar tubuh tidak terlalu letih. Misal, jika mendaki gunung Rinjani atau Mahameru, ada baiknya menyisakan satu hari penuh untuk bersantai di Danau Segara Anak atau di Danau Ranukumbolo.
  • Kemampuan Diri
Hindari membuat rencana pendakian melebihi kemampuan fisik dan pengetahuan tentang pendakian gunung yang dimiliki agar target pendakian bisa tercapai.
  • Alternatif
Pada saat merencanakan pendakian, ada baiknya juga menambahkan rute cadangan sebagai alternatif jika jalur utama tidak bisa digunakan karena suatu hal.
  • Hindari Musim yang Ramai
Hindari mendaki pada musim pendakian yang ramai pengunjung. Pendakian pada musim yang ramai akan membuat kita tidak begitu bisa menikmatinya dan juga kerusakan alam akan makin bertambah karena ramainya para pendaki yang membutuhkan tempat untuk mendirikan tenda. 
Nah itu adalah beberapa tips dalam merencanakan rute pendakian pada suatu gunung, semoga bermanfaat. Salam Lestari.

Sumber : Agustin,hendri.2006. Panduan Teknis Pendakian Gunung,Yogyakarta: Penerbit ANDI.






Sabtu, 13 April 2013

Mengenal Tentang Hammock dan Hammocking

Bagi yang sering mendaki gunung atau beraktifitas di luar lapangan pasti tahu apa itu Hammock dan Hammocking. Hammock adalah sebutan untuk ayunan yang terbuat dari kain, menggunakan bahan kain pilihan tentunya, sehingga sangat kuat untuk menahan beban orang yang duduk diatasnya atau tiduran diatasnya. Ayunan Hammock dibuat dengan berbagai macam jenis ukuran dan bentuk serta model.Untuk lebih jelasnya kali ini Saya akan mengulas lebih lanjut apa itu Hammock dan Hammocking.

1. Sejarah Hammock

Antropolog banyak yang percaya bahwa Hammock ditemukan sekitar 1.000 tahun sebelum colombus menemukan Amerika, di mana masyarakat adat Maya dan lainnya membuat hammock mereka dari kulit pohon atau serat tanaman. Hammock menawarkan perlindungan dari tanah, ular, tikus dan makhluk beracun lainnya. Menurut sejarah pada abad ke-16 para penjelajah akan menempatkan bara panas atau api kecil di bawah tempat tidur gantung mereka untuk tetap hangat atau menangkal serangga saat mereka tertidur.
Diperkirakan bahwa Columbus dan anak buahnya menjadi orang Eropa pertama yang melihat dan merasakan tempat tidur gantung ketika secara luas di kalangan masyarakat Taino dari Bahama dan sebagian Amerika Selatan. Mereka membawa beberapa contoh jaring tidur anyaman kembali ke Spanyol. Selama masa kolonial, orang Spanyol dan Eropa lainnya membawa kapas, kanvas dan kain lainnya ke Dunia Baru, banyak yang akhirnya digunakan oleh penenun hammock tradisional bersama dengan lebih banyak bahan. Pero de Magalhães Gandavo, penulis sejarah kolonial, Brasil menulis pada tahun 1570. "Sebagian besar tempat tidur di Brasil tempat tidur gantung, tergantung di rumah dari dua kabel. "
Pada pertengahan abad ke-16, angkatan laut Inggris dan Spanyol telah mengadopsi tempat tidur gantung sebagai tempat tidur utama mereka di dek tidur. Pelaut memakai hammock karena lebih nyaman digunakan di laut lepas dan pastinya lebih aman digunakan apabila tiba-tiba terjatuh karena hantaman ombak dibanding bunkbed biasa, termasuk selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Dari Perang Saudara hingga Perang Vietnam, anggota Angkatan Laut AS juga menggunakan tempat tidur gantung untuk tidur di mana saja.
Kalo di Indonesia mungkin tempat tidur gantung anak yang biasa kita pakai waktu kecil juga bisa disebut hammock he..he..he..

2. Hammocking Masa Kini

Hammocking semakin populer sebagai pengganti tenda, dan dibeberapa negara, seperti USA dan Canada popularitas dan fanatisme ber-hammocking ria sedemikian besar terutama setelah filosofi "Leave No Trace" diperkenalkan sebagai etika dalam berkegiatan outdoor.
Pada Umumnya Hammocking kebanyakan hanya menggunakan 2 batang pohon, akan tetapi sebenarnya bisa dimana saja, seperti di tebing, batu besar atau dimana saja
Hammock-ing di masa kini semakin populer karena kegunaannya yang semakin mudah dan dapat dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang ada di sekitar rumah, walaupun banyak juga produsen dan pengrajin hammock yang ada disekitar kita.
Tentunya di hammock itu sendiri perlu juga perlindungan terhadap cuaca, nyamuk dan serangga serangga lainnya. Beberapa merk hammock seperti Ticket To The Moon, JacksRbetter dan ENO sudah dilengkapi dengan berbagai aksesoris perlindungan seperti Flysheet dan kelambunya, merk premium seperti Hennessy Hammocks dan Warbonnet Blackbird juga telah dilengkapi dengan Flysheet yang menempel dari sananya sehingga Kamu tidak perlu repot-repot memasangnya, tinggal cari pohon, pasang suspensi dan cantelin saja.

3. Jenis Hammock

Sama seperti tenda, Camping Hammock juga memiliki bentukdan tipe berbeda beda, diantaranya yaitu :
  • Parachute Hammock
Parachute Hammock
  • Rope Hammock
Dengan Spreader Bar
Tanpa Spreader Bar
  • Tent Hammock
Lawson Blue Ridge Hammock Tent
Tent Hammock Camping
  • Chair Hammock
Chair Hammock
  • Sleeping Hammock
Sleeping Hammock
4. Cara Agar Tetap Kering di Hammock

Tetap kering di Hammock mungkin lebih mudah daripada di tenda karena Anda tidak perlu khawatir tentang air yang mengalir bila hujan,dan yang pasti tidak perlu menggali gali tanah untuk selokan. Kebanyakan orang hanya menggantung terpal di atas body dan suspensi hammock dan mendapatkan semua keuntungan dan kenyamanan berhammock, juga mendapat ventilasi yang sangat baik terutama bila menggantung di pinggir pantai.

5. Cara Memilih Flysheet Sebagai Atap

Untuk sesuatu yang begitu sederhana, flysheet memiliki beberapa pilihan . Ketika memilih terpal, hammocker harus mempertimbangkan hal-hal sederhana seperti ukuran, bentuk, berat, dan harga, tetapi ada beberapa pertimbangan lain juga. Apa ukuran yang Kamu inginkan ?. Bagaimana dengan guylines dan memilih fly sesuai kebutuhan... (ilustrasi patokan ada di halaman bawah ini)

Ada 3 pertimbangan dalam memilih flysheet gan, yaitu
  • UKURAN
Ukuran dilihat dari bahan yang sama, jelas fly yang lebih kecil beratnya lebih enteng dan mengambil lebih sedikit ruang dalam tas. Hal ini juga akan memberikan perlindungan kurang terhadap hujan dan angin, tetapi pemandangan yang lebih luas dan tentunya ventilasi yang lebih baik.
Pemilihan lokasi yang juga dapat mengurangi banyak bentuk yang bisa kita pilih. Akan tetapi keuntungan lain flysheet yang lebih besar antara lain mengurangi efek angin dan hujan dan juga dapat berbagi terpal bersama hammocker lain apabila tempatnya memungkinkan.
Cara Berhammock Atas-Bawah
Cara Berhammock Berdampingan
  • BENTUK
Bentuk utama untuk terpal antara lain persegi panjang (rectangle), aimetris diamond atau persegi, hexagonal, 4 season tertutup dll. Flysheet tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung kualitas dan bahan yang dipakai.

  • BAHAN
Bahan yang kita pilih tentunya berpengaruh terhadap ketahanannya terhadap cuaca, bahan yang bagus haruslah memenuhi beberapa kriteria antara lain, tahan air, enteng, tahan banting, tidak gampang jamuran.
Jenis bahan yang bagus untuk dibuat flysheet antara lain Sylnilon, Urethane coated, PU Coated, bahan payung juga bagus untuk flysheet.

Contoh Penerapan Flysheet
JacksRbetter bentuk Diamond
MacCat Creekfisher bentuk hexagonal
Spear Bearpaw winter tarp
JacksRbetter Hammock Hut
Warbonnet superfly 4 season
6. Ilustrasi Dasar-dasar Hammock


7. Bentuk-bentuk Flaysheet Hammock


8. Insulasi Terhadap Dingin dan Cuaca

Ada berbagai macam cara dalam menhadapi dingin di hammock. mungkin cara yang paling simpel adalah memakai sleeping bag, terutama bila SBnya terbuat dari bahan down, dijamin anget gan!
bila memakai SB dari bahan dacron, semilir angin di area pantat lumayan bikin beku pastinya gan, buat ngakalinnya bisa dialesin pake sleeping pad ato ditambahin UNDERQUILT, semacam kain tambahan dibawah hammock terletak di area punggung dan pantat, bisa dibuat dari kain biasa, down, ataupun dacron hasil kanibal sleeping bag ga kepake.
Untuk 4 season dan cuaca lebih extreme penggunaan peapod sangat disarankan, peapod adalah sejenis sleeping bag tetapi dipakai diluar, membungkus hamm
ock dan orangnya,(dilengkapi resleting untuk keluar masuk) beberapa bahkan ada yang terbuat dari bahan down dengan outershell gore-tex untuk ketahanan terhadap air dan embun.
Underquilt
Speer Pod
Peapod 4 season
Hennessy Hammock supershelter 4season merupakan salah satu yang terbaik karena sudah include, underquilt, tarp, peapod, suspension, guylines dll dalam setiap paketnya.

Untuk melindungi terhadap hujan, pertama tama kita harus memiliki Rainfly/tarp/flysheet yang menutupi seluruh body hammock. Tetapi hal tersebut belum melindungi kita dari tetesan air hujan dari batang pohon dan suspensinya/tali.
Beberapa tips untuk membelokkan air hujan yaitu, penggunaan plastik kresek yang yang membungkus treehugger kita, jadi sebelum memasang treehugger kita taruh dulu lapisan plastik kreseknya, tinggal kita mengarahkan plastiknya saja biar air buangannya tidak mengalir ke suspensinya.

Kalau masih ada air yang mengalir ke suspens (biasanya fly tidak nutupin suspensi) kita bisa memasang drip strings pada suspensinya. dripstring berarti tali tetes dan bisa terbuat dari tali prusik, cord, ato tali-talian sejenis. teorinya gini gan : air kan pasti mengalir ke tempat yang lebih rendah, dalam hal hammock yang paling rendah adalah pantat Anda kan ? nah kita buatlah titik rendah baru, caranya dengan masang dripstrings itu pada suspensinya kamu bisa masang 1,2 atau 3 buah sekalian biar lebih aman.
DripStrings
9. Istilah istilah dunia Hammock

Body : badan hammock.
Tree hugger : webbing yang melilit pohon, anchor buat suspensinya.
Tarp/rainfly : flysheet.
Dripstrings : tali yang dipasang pada suspensi untuk membelokan air hujan, bisa terbuat dari prusik, kord, atau bahan sejenis.
Suspension : suspensi, penghubung antara body dan tree hugger.
Peapod : Sleeping bag besar yang dipakai untuk membungkus hammock dan orangnya, biasa dipakai di 4season hammocks, pertama dibuat oleh Speer Hammocks.
Underquilt : Lapisan kain dibawah body, terbuat dari kain, dacron atau down, untuk menghilangkan dingin yang berasal dari bawah body.
Ridgeline : Tali yang dipakai untuk membantu body agar tidak letoy/turun banget.. membantu meluruskan body hammock.
Ber-Hammocking di Ranu Kumbolo
Ber-Hammocking di Ranu Kumbolo

Ber-Hammocking di Ranu Kumbolo

Nah itu tentang ber-Hammock dan Hammocking semoga bermanfaat. Salam Lestari.


Sumber: