Tampilkan postingan dengan label Mountaineering. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mountaineering. Tampilkan semua postingan

Jumat, 14 Februari 2014

Catatan Erupsi Gunung Kelud Dari Zaman Majapahit Sampai Hari ini

“We are living and sleeping with earthquakes and volcanic eruptions, be alert!”

Dari catatan sejarah letusan sejak 1376 M, letusan Kelud biasanya eksplosif/meledak dan besar, tetapi berlangsung satu-dua hari. Maka semoga letusan Kelud kini pun tak berlangsung lama.

Gunung Kelud (1731 m dpl), Jawa Timur, setelah menunjukkan peningkatan aktivitas signifikan seminggu terakhir, akhirnya meletus hebat kemarin malam pada pukul 22.50 WIB Kamis 13 Februari 2014, membuat sibuk kegiatan evakuasi sampai kini. Letusan pertama Kelud terjadi 90 menit setelah gunungapi aktif ini dinaikkan statusnya menjadi ”awas”, status tertinggi aktivitas gunungapi menjelang meletus. 

Abu volkanik dilaporkan terus turun sampai saat ini di banyak tempat baik ke timur maupun barat: Surabaya, Malang, Yogya, Solo, bahkan sampai Ciamis. Bandara-bandara di Yogya, Solo, Surabaya ditutup sementara. Kegiatan evakuasi penduduk yang terancam langsung letusan Kelud pun masif, sebab wilayah radius 10 km harus dikosongkan, berarti sekitar 200.000 penduduk dari 36 desa harus dipindahkan ke tempat-tempat pengungsian, 78 tempat pengungsian telah disiapkan. Maka, letusan Kelud ini telah mengacaukan banyak rencana dan agenda. Begitulah bila sebuah gunungapi meletus di wilayah padat penduduk. 

Merapi, Kelud, Semeru, Bromo adalah empat gunung paling aktif di Jawa. Untuk Jawa Timur, Kelud adalah gunungapi termasuk paling aktif dan terkenal pernah menelan korban tewas yang banyak. Kelud pun cepat sekali aktivitasnya, dalam beberapa hari saja ia bisa meningkat terus statusnya sampai akhirnya meletus. Seperti letusan saat ini, Kelud diawali oleh peningkatan kegempaan yang signifikan sejak 7 Februari, tanda magma tengah naik menuju puncaknya, diperkirakan berasal dari kedalaman 1,5 – 3,5 km di bawah puncak gunung setinggi 1,7 km di atas muka laut itu. Kemudian pada 11 Februari 2014 status Kelud dinaikkan menjadi status 3 (siaga), 13 Februari 2014 sekitar pukul 21.30 WIB status Kelud dinaikkan menjadi status 4 (awas), dan sekitar 90 menit kemudian Kelud pun meletus hebat. Penduduk sudah mulai dievakuasikan sebelum Kelud meletus. Peningkatan status dalam bilangan hari atau jam ini menunjukkan Kelud sangat aktif bila mau meletus.

PARARATON MENCATAT LIMA KALI LETUSAN KELUD ZAMAN MAJAPAHIT

Kelud pun adalah gunungapi yang rajin meletus selama zaman Majapahit.

Kitab Pararaton, sebuah kronik sejarah yang selesai ditulis pada 1535 Syaka (1613 M) yang menceritakan peristiwa-peristiwa kerajaan maupun hal lainnya pada zaman Kerajaan Singhasari dan Majapahit mencatat terjadi lima kali letusan Gunung Kelud pada zaman Majapahit (1293-1521 M).

1. …Lalu terjadi peristiwa gunung meletus pada Minggu Madasia, tahun pendeta-sunyi-sifat-tunggal (1307 Syaka/ 1385 M), tahun pendeta-sunyi-sifat-tunggal adalah sandi tahun surya sengkala.
2. Lalu terjadi peristiwa gunung meletus di dalam minggu Prangbakat, pada tahun muka-orang-tindakan-ular (1317 Syaka/ 1395 M).
3. Lalu terjadi gunung meletus di dalam minggu Kuningan pada tahun belut-pendeta-menggigit-bulan (1373 Syaka/ 1451 M).
4. Lalu terjadi peristiwa gunung meletus di dalam minggu Landep pada tahun empat-ular-tiga-pohon (1384 Syaka/ 1462 M).
5. Lalu terjadi peristiwa gunung meletus di dalam minggu Watu Gunung pada tahun tindakan-angkasa-laut-ekor (1403 Syaka/ 1481 M).

Pararaton tidak menyebut langsung bahwa letusan-letusan itu letusan Kelud, tetapi saya sudah mengecek tahun-tahun syaka Pararaton tersebut terhadap data dari literatur volkanologi lainnya (misalnya Kusumadinata, 1979, Data Dasar Gunungapi Indonesia, Direktorat Vulkanologi), sehingga bisa diyakini bahwa letusan-letusan gunungapi di Pararaton itu adalah letusan Kelud).

Letusan nomor 5 patut dicurigai sebagai yang dimaksud dengan berakhirnya masa kejayaan Majapahit dalam surya sengkala Sirna-Ilang-Kerthaning-Bhumi (1400 Syaka/1478 M), meskipun ada selisih tiga tahun. Letusan 1481 M itu yang mendasari Babad “Guntur Pawatu Gunung”, sebuah kronik sejarah lainnya menjelang berakhirnya Majapahit.

Bisa dilihat bahwa Kelud adalah gunungapi aktif dalam masa sejarah pun. Dan menurut hukum uniformisme geologi bahwa apa yang terjadi dulu terjadi pula pada masa kini, dibuktikan oleh aktivitas Kelud sampais sekarang.

ERUPSI GUNUNG KELUD

Dari berbagai literatur ditulis bahwa catatan pertama gunungapi ini meletus adalah pada tahun 1000 M (Raffles, 1817), berupa letusan di dalam danau volkaniknya. Dan sejak itu, Kelud telah meletus sebanyak 30 kali. 

Kusumadinata (1979) mencatat letusan-letusan selanjutnya terjadi tahun: 1311 M, 1376, 1385, 1395, 1411, 1451, 1462, 1481, (tahun-tahun ini tercatat sebagian besar di Pararaton), 1548, 1586, 1641, 1716, 1752, 1771, 1776, 1785, 1811, 1825, 1826, 1835, 1848, 1851, 1864, 1901, 1919, 1920, 1951, 1966, lalu Volcano Discovery meneruskan catatan Kusumadinata (1979) bahwa letusan Kelud berlanjut pada 1990, 2007 (pertumbuhan sumbat lava), dan sekarang (2014). 

Letusan Kelud umumnya bersifat eksplosif (meledak). Letusan eksplosif ini terjadi sejak 1376. Letusan-letusan besar yang pernah terjadi dan memakan banyak korban adalah pada 1586 (menewaskan 10.000 jiwa, Brascam 1918), 1919 (menewaskan 5160 jiwa). Erupsi Gunung Kelud dari sejarah letusannya biasanya berlangsung 1-2 hari dan tidak pernah terjadi berbulan-bulan. Tetapi bahaya lanjutannya adalah lahar dingin bila terjadi hujan yang meruntuhkan endapan-endapan letusan dari puncak ke kaki.

Korban besar terjadi karena lahar panas sebab Kelud punya danau kawah yang sangat besar, dan saat letusan air volkanik panas ini ikut diletuskan lalu bercampur dengan berbagai materi letusan dari batu sampai abu, bercampur dengan air panas dan mengalir ke kaki pada setiap lembahnya atau bisa meluap keluar dari lembah dan menelan apa saja yang dilaluinya. 

Karena air kawahnya begitu berbahaya maka sejak zaman Belanda telah diupayakan mengurangi air kawah Kelud ini dengan membuat terowongan dari dinding luar kawah ke dalam kawah untuk mengurangi air kawah. Upaya pertama dilakukan pada 1907 mengikuti letusan pada 1901. Tetapi nampaknya kurang efektif sebab letusan pada 1919 masih menelan lebih dari 5000 korban manusia. Lalu terowongan dari berbagai arah dibuat lagi, misalnya dikerjakan pada 1919-1923. di dalam zaman kemerdekaan, Indonesia pun meneruskan membuat terowongan dari berbagai arah. Upaya pembuatan terowongan terakhir adalah pada 1966/1967. Terowongan-terowongan ini kadang-kadang efektif, kadang-kadang tidak, sebab beberapa kali letusan bisa menghancurkan terowongan ini.

Letusan khas Kelud yang selalu terjadi adalah eksplosif, menyebar kerikil, pasir, dan abu jauh ke angkasa lalu jatuh kembali ke permukaan Bumi meliputi kawasan yang luas. Dikabarkan bahwa letusan Kelud melontarkan material volkanik sampai setinggi sekitar 17 km. Kolom setinggi itu wajar bila akan menyebar abu sampai lebih dari 500 km dari lokasi letusan. Di samping lahar panas, Kelud pun bisa dan pernah menyebar awan panas sebab gunung ini juga kadang-kadang punya sumbat lava erupsi lama, dan ketika lavanya terdorong erupsi baru, lalu runtuh menuruni lereng maka menjadi awan panas yang akan membakar apa pun yang dilaluinya. 

Oktober-November 2007 terbentuk sumbat lava baru yang tumbuh hampir menutupi seluruh danau kawah volkanik. Sejak itu sumbat lava ini menjadi objek wisata. Kini, dengan letusan kemarin bisa saja sumbat lava ini telah tidak ada dilontarkan erupsi, kita bisa mengetahuinya setelah Kelud berhenti meletus 

Kelud adalah satu gunungapi yang duduk di jalur gunungapi Jawa atau Indonesia yang melingkari wilayah Indonesia. Seperti banyak gunungapi lainnya di Jawa, Kelud adalah gunungapi yang dibentuk berhubungan dengan lelehan material magma dari mantel dan lempeng samudera yang menunjam masuk ke bawah Jawa pada kedalaman antara 100-200 km. Panas menyebabkan material mantel dan air dari lempeng samudera membentuk magma lalu naik ke permukaan karena panas dan di permukaan membentuk gunung-gunungapi.

Sebagai gunungapi di Jawa, maka bentuk Gunung Kelud adalah stratovolcano dengan materi utama berkomposisi andesitik. Danau kawahnya yang terkenal menambah kekhasan Kelud, menjadi objek wisata, tetapi danau inilah yang menjadi penyebab bahwa gunungapi ini pernah menelan korban sekitar 15.000 orang ditelan lahar panas. 

Kelud punya beberapa puncak satelitnya di sisi timur, barat, dan selatan baratdaya, ini disebabkan sumbat-sumbat lava tumbuh acak di sekelilingnya. Letusan-letusan pun terjadi umumnya berganti-ganti dari beberapa kawah parasit/satelit bergiliran dengan pola memutar searah jarum jam.

Berdasarkan sejarahnya, letusan Kelud eksplosif dan besar, terjadi sehari atau dua hari. Semoga kini Kelud pun akan segera berhenti meletus, dan tidak ada korban jiwa jatuh.




Semoga bermanfaat

Catatan dari : Awang Satyana

Selasa, 11 Februari 2014

Cara Sederhana Memprediksi Prakiraan Cuaca



Rencana bepergian atau liburan bersama teman atau keluarga perlu banyak persiapan. Persiapan yang kurang matang dapat menyebabkan kurang nyaman dalam liburan. Salah satu yang perlu diketahui adalah kondisi cuaca, yang dalam kondisi tertentu bisa membuat acara berantakan bahkan batal.

Oleh karena itu, memperkirakan kondisi cuaca beberapa saat sebelum pergi tentu menjadi langkah yang bijaksana agar rencana bepergian dan berlibur dapat berjalan lancar.

Selain lewat informasi prakiraan cuaca di media massa, ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan. Berikut beberapa cara yang cukup efektif dan mudah dilakukan oleh siapa saja.
  1. Cara paling mudah memprediksi cuaca adalah dengan melihat langit. Jika langit dipenuhi awan mendung, sangat mungkin hujan akan segera turun. Sebaliknya, jika langit terlihat cerah, rencana berlibur ke tempat terbuka dapat dijalankan sesuai rencana.
  2. Arah angin bisa menjadi sumber info juga. Jika ada angin lemah dari arah utara atau timur kemungkinan akan terjadi cuaca baik, namun jika datangnya dari arah barat atau barat daya, kemungkinan hujan atau gerimis akan tiba. Bagaimana cara mengetahui arah angin ? Mudah saja, basahi jari telunjuk ke dalam mulut, lalu acungkan jari ke atas menghadap lurus ke Utara, rasakan bagian paling dingin di jari tangan kalian datang dari arah mana karena sisi itulah yang menunjukan arah angin dominan bertiup.
  3. Memperkirakan cuaca dapat juga dilakukan dengan melihat serangga atau burung. Jika binatang-binatang tersebut terbang rendah atau lebih sering berada di daratan, lebih baik bersiap-siap kalau hujan bakal turun. Hal ini bisa terjadi lantaran mereka menghindari angin yang cukup kencang di atas. Lebah juga dapat dijadikan penanda hujan. Jika binatang satu ini terlihat sibuk di kebun atau pekarangan rumah, kita dapat berlega hati, karena cuaca akan cerah. Untuk kura–kura akan mencari dataran yang lebih tinggi jika hujan besar akan datang. Sedangkan semut akan membangun sarang mereka dengan tepian yang curam sebelum hujan datang.
  4. Matahari bisa membantu kita untuk memprediksi cuaca. Apabila ketika terbit memiliki warna merah tua disertai awan gelap maka kemungkinan akan turun hujan. Jika terang dengan cahaya penuh maka kemungkinan cuaca akan cerah. Jika ketika matahari terbenam warnanya kuning cerah dan warna oranye di bawahnya, maka kemungkinan hujan akan turun. Hujan juga mungkin akan turun jika warnanya kuning pucat.
  5. Kondisi bulan bisa dijadikan patokan pula. Jika bulan bersinar sangat terang, itu berarti menandakan cuaca dengan baik alias cerah. Jika banyak awan yang menyelimuti bulan ada kemungkinan hujan akan turun. Kemudian amati pula disekitar sinar bulan itu ada cincin cahaya yang disebut sebagai “halo”. Halo adalah kristal es dan sekaligus bibit air di langit sana. Jika ada cincin cahaya ini maka bisa jadi besok atau lusa akan hujan lebat.
  6. Jika kita berada di dataran tinggi, kabut bisa menjadi salah satu acuan. Jika kabut menggumpal cerah seperti awan maka cuaca mungkin akan baik. Kabut di lembah pada pagi hari, meramalkan cuaca baik. tetapi kabut di gunung menandakan hujan akan datang.
  7. Terakhir, jika hujan akan turun, umumnya hawa akan menjadi lebih lembab. Jika udara berbau seperti pupuk kompos, maka kemungkinan akan hujan. Ada peribahasa mengatakan ‘wangi bunga tercium sesaat sebelum hujan. Nah ternyata benar, bau harum menjadi sangat kuat pada udara lembab. Kalau sudah begini, jangan lupa membawa payung jika harus bepergian.
Tentu saja ini adalah cara-cara umum yang dapat dilakukan. Jika ragu dapat mengecek di badan-badan yang telah ditunjuk lewat situs resmi.

Selamat mencoba belajar memperkirakan cuaca.

Semoga bermanfaat

Minggu, 02 Februari 2014

Mengenal Bahaya Dari Gunung Berapi


Gunung berapi menghasilkan berbagai macam bahaya alam yang dapat membunuh orang dan merusak properti. Sketsa yang disederhanakan ini menunjukkan khas gunung berapi yang ditemukan di Amerika Serikat Barat dan Alaska, tapi banyak dari bahaya ini juga menimbulkan risiko pada gunung berapi lainnya, seperti yang di Hawaii. Beberapa bahaya, seperti lahar dan tanah longsor, dapat terjadi bahkan ketika gunung berapi tidak meletus. (Bahaya dan istilah dalam diagram ini yang disorot dalam huruf tebal di mana mereka dibahas dalam teks di bawah ini.)

Kolom Letusan dan Awan Letusan
Sebuah ledakan letusan eksplosif fragmen batuan padat dan cair (tephra) dan gas vulkanik ke udara dengan kekuatan yang luar biasa. Fragmen batuan terbesar (bom) biasanya jatuh kembali ke tanah dalam jarak 2 mil dari kawah. Fragmen kecil (bediameter kurang dari sekitar 0,1 inci) dari gelas vulkanik, mineral, dan batu (abu) naik tinggi ke udara, membentuk kolom letusan besar.
Kolom Letusan dapat berkembang pesat dan mencapai lebih dari 12 mil di atas gunung berapi dalam waktu kurang dari 30 menit, membentuk awan letusan. Abu vulkanik di awan dapat menimbulkan bahaya serius bagi penerbangan. Selama 15 tahun terakhir, sekitar 80 jet komersial telah rusak karena tidak sengaja terbang ke dalam awan abu, dan beberapa hampir jatuh karena kegagalan mesin. Awan letusan besar dapat mencapai ratusan mil mengikuti arah angin, sehingga menghasilkan hujan abu di atas daerah yang luas, angin membawa abu terkecil partikel paling jauh. Abu dari letusan Gunung St Helens, Washington pada 18 Mei 1980, , jatuh di atas lahan seluas 22.000 mil persegi di Amerika Serikat Barat. Hujan abu berat dapat merobohkan bangunan, dan sedangkan abu kecil dapat merusak tanaman, elektronik, dan mesin.

Gas Vulkanik
Gunung berapi mengeluarkan gas selama letusan. Bahkan ketika sebuah gunung berapi tidak meletus, retak di dalam tanah memungkinkan gas untuk mencapai permukaan melalui lubang kecil yang disebut fumarol. Lebih dari 90% dari semua gas yang dipancarkan oleh gunung berapi adalah air uap (uap), yang sebagian besar adalah air tanah dipanaskan (air bawah tanah dari curah hujan dan sungai). Gas vulkanik lain yang umum adalah karbon dioksida, sulfur dioksida, hidrogen sulfida, hidrogen, dan fluor. Gas Sulfur dioksida dapat bereaksi dengan tetesan air di atmosfer yang membuat hujan asam, yang menyebabkan korosi dan merugikan vegetasi. Karbon dioksida lebih berat daripada udara dan dapat terjebak di daerah yang rendah dalam konsentrasi yang mematikan bagi manusia dan hewan. Fluorin, dalam konsentrasi yang tinggi adalah beracun, bisa teradsorbsi ke partikel abu vulkanik yang kemudian jatuh ke tanah. Fluor di partikel dapat meracuni penggembalaan ternak pada rumput yang dilapisi abu dan juga mencemari persediaan air domestik.

Bencana letusan, seperti letusan Gunung Pinatubo (Filipina), 15 Juni 1991, menyuntikkan sejumlah besar gas belerang dioksida ke stratosfer, ketika bergabung dengan air untuk membentuk aerosol (kabut) dari sulfat asam. Dengan memantulkan radiasi matahari, seperti
aerosol dapat menurunkan temperaturrata-rata permukaan bumi untuk waktu yang lama beberapa derajat Fahrenheit (˚ F). Aerosol asam sulfat ini juga berkontribusi terhadap kerusakan lapisan ozon oleh pengubahan senyawa klor dan nitrogen di bagian atas atmosfer

Aliran Lava dan Kubah Lava
Batu cair (magma) yang mengalir atau merembes ke permukaan bumi disebut lava dan
bentuk aliran lava. Semakin tinggi lava mengandung silika (silikon dioksida, SiO2), kurang mudah mengalir. Misalnya, lava basal silika rendah dapat bergerak cepat (10 sampai 30 mil
per jam) mengalir atau dapat tersebar luas sebanyak tersebar luas dalam lembaran tipis selebar beberapa mil..
Sejak 1983, Kilauea Volcano di Pulau Hawaii telah meletuskan aliran lava basal yang menghancurkan hampir 200 rumah dan memotong dekat jalan raya pantai.
Sebaliknya, aliran lava andesit dan dasit yang lebih tinggi silika cenderung tebal dan lamban,
hanya mencapai jarak pendek dari sebuah kawah. Lava dasit dan riolit sering keluar
dari sebuah lubang untuk membentuk gundukan yang tidak teratur disebut kubah lava. Antara tahun 1980, dan 1986 sebuah kubah lava dasit di Gunung St Helens tumbuh menjadi sekitar
1.000 feet tinggi dan diameter 3.500 kaki.

Aliran Piroklastik
Longsoran kecepatan tinggi abu panas, fragmen batuan, dan gas dapat bergerak menuruni sisi gunung berapi selama letusan ledakan atau ketika sisi curam dari kubah lava tumbuh runtuh dan terpisah. Aliran piroklastik ini dapat sepanas 1.500 ˚ F dan bergerak dengan kecepatan 100 sampai 150 mil per jam. Aliran tersebut cenderung mengikuti lembah dan mampu merobohkan dan membakar segala sesuatu di jalannya. Aliran piroklastik densitas rendah, yang disebut gelombang piroklastik, dapat dengan mudah melampui pegunungan yang ratusan meter tingginya.
Klimaks letusan Gunung St Helens pada tanggal 18 Mei 1980, menghasilkan serangkaian ledakan yang membentuk gelombang piroklastik besar. Ini disebut “ledakan lateral” yang menghancurkan area seluas 230 mil persegi. Pohon berdiameter 6 kaki dipangkas turun seperti pisau rumput sejauh 15 mil dari gunung berapi.

Tanah Longsor Gunung Api
Tanah longsor atau debris avalanche adalah pergerakan menurun yang cepat dari material batuan, salju, dan (atau) es. Longsor gunung api berukuran dari gerakan kecil dari puing-puing lepas pada permukaan gunung berapi sampai runtuh besar-besaran dari seluruh puncak atau sisi gunung berapi. Gunung berapi yang curam rentan terhadap tanah longsor karena dibangun sebagian dari lapisan fragmen batuan vulkanik lepas. Beberapa batuan di gunung berapi juga telah diubah menjadi lembut, mineral lempung yang licin oleh sirkulasi panas, asam
air tanah. Tanah longsor di lereng gunung berapi dipicu ketika letusan, hujan deras,
atau gempa bumi besar menyebabkan material-materail ini bebas dan bergerak turun.
Setidaknya lima longsor besar telah menyapu ke bawah lereng Gunung Rainier, Washington, selama 6.000 tahun terakhir. Tanah longsor terbesar gunung berapi dalam waktu sejarah terjadi pada awal 18 Mei 1980, letusan Gunung St Helens.


Lahar
Aliran Lumpur atau puing-puing yang sebagian besar terdiri dari material vulkanik di sisi-sisi gunung berapi disebut lahar. Aliran dari lumpur, batu, dan air dapat bergegas turun lembah dan saluran aliran dengan kecepatan 20 sampai 40 mil per jam dan dapat mencapai jarak lebih dari 50 mil. Beberapa lahar mengandung begitu banyak puing-puing batu (60 sampai 90% berat) bahwa mereka terlihat seperti sungai yang bergerak cepat dari beton basah. Dekat dengan sumbernya, arus ini cukup kuat untuk merobek dan membawa pohon, rumah, dan batu-batu besar beberapa mil ke hilir. Lebih jauh ke hilir lahar mengubur semua di jalurnya kedalam lumpur.

Secara historis, lahar telah menjadi salah satu bahaya gunung berapi paling mematikan. Itu dapat terjadi baik selama letusan gunung berapi dan ketika tenang. Air yang menciptakan lahar bisa berasal dari salju dan es mencair (terutama air dari gletser mencair oleh aliran piroklastik atau gelombang), curah hujan intens, atau keluar dari danau kawah puncak. Lahar yang besar berpotensi membahayakan masyarakat banyak hilir dari gunung berapi seperti Mount Rainier.

Semoga bermanfaat

Jumat, 31 Januari 2014

Jaket Jakpak Jadi Tenda sekaligus Kantung Tidur



Jakpak adalah sebuah merek dagang produsen jaket dengan tiga fungsi sekaligus: jaket anti air, tenda, dan kantung tidur. Ketiganya merupakan peralatan wajib bagi pendaki gunung. Hadirnya Jakpak tentu mempermudah para pendaki karena bawaan menjadi berkurang.

Cara kerja Jakpak cukup sederhana. Bentuk awal Jakpak adalah jaket anti air. Di sebelah belakang bagian bawah dalam jaket terdapat lipatan yang ketika dibuka akan terentang kain anti air memanjang ke bawah. Ketika memasukkan kaki ke dalamnya, maka jaket tersebut menjadi kantung tidur.

Lalu di sebelah belakang bagian luar atas jaket (tepat di bawah kupluk jaket) juga tersimpan sebuah kain anti air beserta frame elastis yang sudah melekat di dalamnya. Dilengkapi pula dengan kain kelambu yang berfungsi sebagai ruang keluar masuknya udara. Letakkan di atas kepala, jadilah tenda Jakpak.

Praktis, ringkas, namun bukan berarti tanpa cela. Dengan bahan dan desain tenda minimalis, Jakpak tidak sanggup menahan terpaan angin kencang, apalagi disertai hujan yang sering muncul di pegunungan Indonesia. Dalam keadaan darurat, Jakpak dapat sangat membantu, namun tidak direkomendasikan untuk menggunakan Jakpak sebagai pengganti tenda ketika mendaki.

Jakpak masih belum mudah ditemukan di Indonesia, kecuali di toko outdoor online yang menjual barang-barang impor. Dengan banderolan harga resmi 199 USD, Jakpak termasuk barang mahal, sebab dengan harga separuhnya saja, kita sudah bisa membeli jaket, tenda, dan kantung tidur dengan merek ternama.

Semoga bermanfaat

Kamis, 05 Desember 2013

Panduan Sederhana Mendaki Gunung atau Eksplorasi Hutan

itinerary perlengkapan dan kegiatan selalu perlu


Bukan bermaksud menggurui, karena saya yakin wawasan teman-teman semua lebih luas dari saya. Mohon ijin berbagi dan kembali mengingatkan kita semua, banyak hal penting seputar mendaki gunung dan eksplorasi hutan. Semoga Bermanfaat.
Setiap tahun, Petugas Jagawana mencari lebih dari 100 orang yang tersesat atau hilang di Gunung dan rimba belantara. Ini tak seharusnya terjadi jika para pendaki atau para penjelajah bisa mengukur diri sendiri dan telah melakukan persiapan dan antisipasi yang matang untuk perjalanan mereka.

Setiap pendaki gunung atau penjelajah HARUS mempelajari navigasi darat, atau minimal bisa menggunakan peta topografi, GPS dan kompas, dan selalu membawa perangkat tersebut.
Penunjuk Arah

Banyak orang tersesat karena tidak membawa kompas, atau tidak percaya kompas mereka. Global Positioning System (GPS) kini sangat mudah didapat dan sangat berguna. GPS mungkin membantu kita mengetahui posisi kita saat tidak bisa menentukan arah. Namun, GPS hanya sarana penunjang untuk navigasi dan harus digunakan bersama dengan kompas dan peta untuk dapat keluar dan mengetahui seberapa jauh kita dari titik keselamatan.

Memilih patokan yang mudah ditemukan bahkan dalam gelap. Misalnya, Anda berjalan ke arah selatan di jalan yang terbentang dari timur ke barat, maka Anda tahu bahwa dengan berjalan utara, Anda akan tiba ke jalan tersebut. Hapalkan patokan tersebut sebelum dan selama perjalanan Anda, terutama ketika cahaya berkurang pada akhir hari.

Korek Api Tahan Air Dan Bahan Bakar

Jika Anda harus menghabiskan malam di hutan, api akan sangat berguna. Korek api tahan air bekerja lebih baik daripada pemantik rokok ketika basah, dan beberapa korek api sulit untuk dinyalakan dengan tangan dingin. Lilin dan kertas dapat digunakan untuk membuat cahaya.

Peralatan yang Tepat untuk Membawa Pakaian, Makanan dan Air

Untuk perjalanan singkat, Anda memerlukan setidaknya fanny pack, tapi ransel lebih baik untuk penggunaan di cuaca dingin. Sangat penting untuk tetap hangat ketika Anda sedang bergerak, tetapi jika Anda harus menghabiskan malam di luar, Anda perlu memakai pakaian secara berlapis-lapis. Waspada serangan Hipotermia, bahkan ketika suhu di atas titik beku. Sebaiknya bawalah "Space Blanket," (selimut serbaguna berbahan tak berpori, berwarna silver metalik) akan sangat bermanfaat dalam menghangatkan badan dalam keadaan darurat.

Senter, Baterai Dan Bola Lampu Cadangan

Apa yang lebih menyebalkan daripada terjebak dalam gelap? Jika Anda harus menghabiskan malam di hutan, senter kecil akan sangat membantu dalam menemukan tempat tinggal atau mengumpulkan kayu bakar.

Antisipasi Cuaca

Periksa perkiraan cuaca sebelum memulai perjalanan, dan persiapkan segala sesuatunya untuk kondisi terburuk. Jika diprediksi akan hujan, perlengkapan hujan adalah suatu keharusan. Jika diprediksi akan ada badai, atau bahkan cuaca ekstrim, antisipasi keadaan basah dan dingin dengan mempersiapkan pakaian hangat berbahan wol atau sintetis. Jangan memakai katun (termasuk blue jeans), karena menyerap air dan panas tubuh Anda. Bawalah topi yang menutupi telinga, karena sangat penting dalam cuaca dingin, untuk menghangatkan kepala dan leher, dimana terdapat hingga 40 persen panas tubuh Anda.

Alat Komunikasi

Dalam perjalanan menjelajah hutan, semua sarana komunikasi sangatlah perlu, mulai dari yang modern seperti ponsel hingga yang primitive, seperti peluit atau cermin sekalipun. Jika Anda akan berada di daerah yang terjangkau jaringan seluler, maka ponsel dengan baterai penuh dapat sangat bermanfaat. Namun, meninggalkan pesan dengan contact person, tetap sangat perlu.

Alas Kaki Yang Tepat

Banyak orang menganggap memakai sandal itu lebih nyaman dan fleksibel. Namun, pada kenyataannya, penggunaan sandal pada perjalanan mendaki gunung atau menjelajah hutan dapat berakibat fatal. Selain mudah tergelincir dan kurang melindungi kaki dari goresan atau benturan, sandal juga tak bisa meredam serangan dingin yang sering mengancam. Gunakanalah sepatu khusus untuk mendaki atau untuk trekking. Sekarang ini jenisnya sudah sangat bervariasi, tergantung medan dan peruntukannya. Pilihlah yang paling nyaman di kaki, dan yang paling aman melindungi dari benturan, permukaan licin, dan kemungkinan terkilir. Sangat penting untuk menjaga keadaan sepatu kita selalu kering.

Jam Dan Mengetahui Kapan Hari Gelap

Sebagian besar penjelajah atau pendaki terbiasa keluar dari hutan sesaat sebelum gelap. Sering kali langit mendung membuat kita sulit menentukan waktu, karena kita terbiasa mengandalkan matahari.

Makanan Tambahan Dan Air

Tubuh Anda tidak dapat berfungsi baik kecuali terpaksa. Dehidrasi dan perut kosong dapat menyebabkan hipotermia, menyebabkan kelemahan fisik atau kebingungan mental dan salah bertindak. Jika menggunakan air minum dari sungai di hutan sebaiknya disaring terlebih dahulu untuk menghindari bahaya infeksi usus atau terserang penyakit (biasa terjadi di hutan-hutan tropis di dataran rendah).

Tinggalkan pesan kepada seseorang tentang keberadaan Anda dan waktu kambali yang direncanakan. Pastikan Anda memiliki nomor telepon contact person dari petugas Jagawana setempat. 

Semoga bermanfaat

Sumber : Artikel dan Gambar dari berbagai sumber di internet

Jadilah Safety Player Dan Anak Negeri Ini Tak Akan Pernah Kemana-mana

sumber gambar

Beritanya terpetik minggu kemaren ( Koran Pikiran Rakyat edisi 26 November 2013 ), ketika sebuah korban kembali jatuh. Sebuah organisasi Pecinta Alam Bramatala yang UKM nya STIEB di Bandung tikarnya harus digulung. Alasannya pada saat pendidikan dasar, ada siswa yang meninggal dunia.
Tentunya berita duka, seorang siswa meninggal dunia harus menjadi bahan pelajaran berguna bagi kita semua. Seharusnya menjadi bahan renungan, dan sekaligus menyampaikan salam duka bagi keluarga yang ditinggalkannya.

Namun terlepas dari kedukaan tadi, sesungguhnya ada kalimat tanya dihubungkan dengan pembredelan organisasinya. Quo vadis sistem pendidikan nasional kita ?.....

Silahkan cek, semua organisasi PA yang tikarnya digulung oleh para pemegang otoritas pendidikan di negeri ini ( apalagi di tingkat SLTA ), adalah konon karena kegiatannya mengandung resiko, terlalu beresiko, begitulah alasannya. Saat resiko itu terjadi, seperti kecelakaan bahkan kematian, maka lembaga pendidikanlah yg kena getahnya. Salah satunya adalah “citra” lembaga menurun, akibatnya kekurangan mahasiswa, akibatnya lagi pemasukan keuangan akan seret. Lalu “bisnis” pendidikan akan layu dan mati.

Jadi wajar dalam pemikiran mereka, apapun yang berbau resiko harus dibuang jauh-jauh, karena hal itu akan menggoyang kemapanan citra. Sang “resiko” menjadi kartu mati yg harus dihindarkan, dan pelajaran untuk menjadi “safety player”, inilah yang tengah di “ajarkan” oleh para pemangku lembaga pendidikan tinggi. Sengaja kata “pengajaran” yg dipilih, karena pengajaran layaknya kursus, hanya berbicara dari pandangan teknis hardskills saja. Sebaliknya dengan sistem pendidikan, selain hardskills juga berisi wawasan softskills, yang kelak akan menjadi fondamen bari kerangka sistem nilai, sebuah “value system”.

Jadilah safety player, itu yang kami tolak. Bahwa basis pendidikan Pecinta Alam Indonesia bersumber dari kepanduan dunia. Saat pandu di pramuka kan, maka sejak itu pula organisasi PA tumbuh subur di negeri ini. Buku “Adventuring to Manhood” dari Lord Baden Powel of Gilwell menjadi rujukan sejak awal. Manhood bukan kejantanan dalam pemahaman macho yang kering dan ekspoitatif, namun lebih ke feminis yang bersahabat, ekologis serta nilai-nilai integratif.

Organisasi Pecinta Alam mendidik anggotanya untuk menjadi seorang risk-taker. Resiko hanya ada untuk dihadapi dan dikelola dengan baik. Resiko adalah alat untuk maju, resiko adalah stress yang positip, resiko untuk menaikan kesiagaan diri, resiko yang membuat seseorang tetap sadar pada kekinian dan kedisinian ( aktual dan faktual ). Resiko adalah kesempatan, resiko adalah harga yang pantas untuk dibayar demi kemajuan diri, dan bla bla bla lainnya. Saat lembaga pendidikan meng amputasi pelajaran tentang risk-taking, maka yg muncul adalah para safety-player, yang jumlahnya semakin bejibun di negeri ini.

Para safety player bicara tentang pengamanan diri, seluruh resiko ditiadakan jika perlu. Bahkan bukan hanya dirinya, namun sampai 7 turunan dia amankan. Berdiam di gedung dengan pagar tinggi, dengan sekuriti di gerbangnya, dan tentu saja dengan uang miliaran di depositonya. Lalu siapakah mereka ini ?. Tentu saja para birokrat teknokrat, yang notabene produk lulusan perguruan tinggi, yang saat ini banyak berurusan dengan KPK. Nampaknya mata kuliah “ how to become the safety player” sudah lebih mendarah daging.

Namun segelintir kecil para siswa dan mahasiswa tetap tak setuju dengan pendapat sang profesor. Mereka masih tetap konsisten untuk menjadi “risk taker” sekalipun nyawa yg menjadi taruhannya. Mereka ini yang menuruni jurang 500 meter saat pesawat Sukhoi jatuh di gn Salak. Mereka ini yang memunguti ribuan serpihan mayat saat tsunami di Aceh, tanpa mengindahkan belatung maupun kutu mayat. Mereka pula yang memobilisasi penduduk gn pepandayan, ditengah ancaman letusan sang dewa gunung. Dan jangan lupa mereka pula yang membawa kebanggan saat sang Saka Merah Putih ditancapkan di 7 puncak tertinggi di dunia ( the Seven Summit ), yang setidaknya telah dilakukan oleh 2 organisasi Pecinta Alam dan Pendaki Gunung dari Bandung, yaitu Wanadri dan Mahitala Unpar.

Pak profesor yg terhormat, kami lebih mempercayai ungkapan seorang pendahulu kami, yang berujar : “ A person who walk on the ridge burried deep in snow, a person who enter the forest and sleep on the meadow under the sky. Those persons will give their country, the indomitable spirit of the mountain. “ ….. Merekalah para pengembara, yang kelak akan menyumbangkan bagi negaranya “ketangguhan” layaknya sebuah gunung.

Sayang pelajaran tentang resiko dan ketangguhan itu, sekarang kembali harus di amputasi dalam sistem pendidikan kita. Sayang hanya safety player yang diajarkan, yang membuat para birokrat masuk penjara, dan membuat para generasi muda lebih suka bergerombol di mall-mall, hanya untuk memanjakan syahwat dugem serta hedonisme belaka… dan anak-anak negeri ini tak akan pernah kamana mana…!!!

Sekali lagi pak profesor, disinilah mungkin pencabangan jalan harus terjadi. Anda dengan jalan anda, dan kami tetap di jalan yg kami tempuh saat ini.
Jayalah Pecinta Alam Indonesia, negeri tetap menunggu baktimu….

Semoga bermanfaat

Rabu, 04 Desember 2013

Etika dan Kewajiban Penelusuran Gua




Menelusur gua dapat dikerjakan untuk olah raga maupun untuk tujuan ilmiah. Namun kedua kategori penelusur gua wajib menjunjung tinggi ETIKA dan KEWAJIBAN kegiatan penelusur gua ini agar lingkungan tidak rusak, agar para penelusur sadar akan bahaya-bahaya kegiatan ini dan mampu mencegah terjadinya musibah dan agar si penelusur sadar akan kewajibannya terhadap sesama penelusur dan masyarakat disekitar lokasi gua-gua.
Seorang pemula atau yang sudah berpengalaman sekalipun harus memenuhi ETIKA dan KEWAJIBAN PENELUSURAN GUA.

ETIKA PENELUSURAN GUA
  1. Sejak semula harus disadari bahwa seorang penelusur gua DAPAT merusak gua, karena membawa kuman, jamur dan virus asing kedalam gua yang lingkungannya masih murni, tidak tercemar. Penelusran gua akan merusak gua apabila meninggalkan kotoran berupa sampah, kantong plastik, botol atau kaleng minuman dan makanan di dalam gua. Membuang benda-benda tersebut adalah LARANGAN MUTLAK juga dilarang mencoret-coret gua dengan benda apapun juga. Karenanya ikutilah MOTTO National Speleological Society (NSS) dari USA: “ Jangan MENGAMBIL sesuatu, Kecuali mengambil GAMBAR”; “ Jangan MENINGGALKAN sesuatu, Kecuali meninggalkan JEJAK”; “ Jangan MEMBUNUH sesuatu, Kecuali membunuh WAKTU”
  2. Gua adalah bentukan alam yang terbentuk dalam kurun waktu ribuan tahun. Setiap usaha merusak gua mendatangkan kerugian yang tidak dapat ditebus. Karenanya jangan merusak gua, mengambil atau memindahkan sesuatu didalam gua tanpa tujuan jelas yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk tujuan ilmiah sekalipun, harus diusahakan pengambilan spesimen secara cermat, terbatas dan selektif. Itupun setelah diyakini, bahwa belum tersedia spesimen yang sama didalam laboratorium atau museum dan belum diambil spesimen yang sama oleh ahli speleologi lainnya. Menelusuri dan meneliti gua harus dilakukan dengan penuh RESPEK, tanpa mengganggu, mengusir, merusak atau mengambil isi gua, baik yang berupa benda mati atau yang hidup.
  3. Menelusuri gua harus disertai kesadaran, bahwa kesanggupan dan keterampilan pribadi TIDAK USAH DIPAMERKAN. Sebaliknya ketidakmampuan tidak perlu ditutup-tutupi oleh karena rasa malu. Bertindaklah sewajar-wajarnya, tanpa membohongi diri sendiri dan orang lain. Apabila tidak sanggup, tetapi dipaksakan, maka hal ini akan membawa akibat buruk yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Adalah melanggar ETIKA untuk memandang rendah keterampilan serta kesanggupan sesama penelusur. Juga melanggar ETIKA bila memaksakan diri melakukan tindakan-tindakan diluar kemampuan teknis. Juga apabila belum siap mental atau kesehatan tidak memadai.
  4. Tunjukkan RESPEK terhadap sesama penelusur gua dengan cara :
  • Tidak menggunakan bahan-bahan atau peralatan yang disediakan oleh rombongan lain tanpa persetujuan mereka.
  • Jangan membahayakan para penelusur lain, misalnya menimpukkan batu ketika ada penelusur lain didalam gua, mengambil atau memutuskan tali yang sedang terpasang, memindahkan tangga atau alat-alat lain yang dipasang oleh rombongan penelusur lainnya.
  • Menghasut penduduk disekitar gua untuk melarang atau menghalangi rombongan lainnya memasuki gua, karena tidak satupun gua di bumi ini milik perseorangan kecuali apabila gua itu telah dibeli oleh yang bersangkutan. Untuk tujuan ilmiah setiap gua harus dapat diteliti setelah menempuh prosedur yang berlaku.
  • Jangan melakukan penelitian yang sama, apabila ada rombongan lain yang sedang mengerjakan DAN BELUM MEMPUBLIKASIKANNYA.
  • Jangan gegabah menganggap anda penemu sesuatu, kalau anda belum yakin betul, bahwa tidak ada orang lain yang juga telah menemukan pula.
  • Jangan melaporkan hal-hal yang tidak benar demi sensasi atau ambisi pribadi, karena hal ini berarti membohongi diri sendiri, dan dunia ILMU SPELEOLOGI khususnya.
  • Setiap usaha penelusuran gua adalah USAHA BERSAMA. Bukan usaha yang dicapai sendiri. Karena setiap publikasi dari hasil penelusuran gua tidak boleh menonjolkan prestasi pribadi tanpa mengingat jasa sesama penelusur.
  • Jangan menjelek-jelekkan nama sesama penelusur dalam suatu publikasi walaupun si penelusur itu mungkin berbuat hal-hal negatif secara sadar atau tidak sadar. Setiap publikasi negatif tentang sesama penelusur akan memberikan gambaran negatif terhadap semua penelusur gua.

KEWAJIBAN
Dunia speleologi diberbagai negara meneruskan himbauan kepada semua penelusur gua agar lingkungan gua harus dijaga kebersihannya, kelestarian dan kemurniannya 
  1. Konservasi lingkungan gua harus menjadi TUJUAN UTAMA kegiatan SPELEOLOGI dan dilaksanakan sebaik-baiknya oleh SETIAP PENELUSUR GUA.
  2. MEMBERSIHKAN gua serta lingkungannya, menjadi kewajiban pertama para penelusur gua.
  3. Apabila sesama penelusur gua membutuhkan pertolongan darurat setiap penelusur gua wajib memberi pertolongan itu.
  4. Setiap penelusur gua wajib menaruh respek terhadap penduduk sekitar gua. Mintalah ijin seperlunya, bila mungkin secara tertulis dari yang berwenang. Jangan membuat onar atau melakukan tindakan-tindakan yang menyinggung perasaan penduduk. Jangan merusak pagar, tanaman, atau bangunan dan mengganggu hewan milik penduduk.
  5. Bila meminta ijin dari instansi resmi yang berwenang, maka harus dirasakan sebagai kewajiban untuk membuat laporan dan menyerahkan kepada instansi tersebut. Apabila telah meminta ijin nasehat kepada sekelompok penelusur atau seseorang ahli lainnya maka wajib diserahkan pula laporan kepada kelompok penelusur atau penasehat perseorangan itu.
  6. Bagian-bagian yang berbahaya dalam suatu gua wajib diberitahukan kepada kelompok penelusur lainnya, apabila anda mengetahui akan adanya tempat-tempat yang berbahaya.
  7. Sesuai dengan pandangan National Speleological Society (NSS) dari USA, dilarang memamerkan benda-benda mati atau hidup yang ditemukan dalam gua untuk lingkungan NON-penelusur gua atau NON-ahli speleologi. Hal itu perlu untuk menghindari dorongan kuat yang hampir pasti timbul untuk ikut mengambil benda-benda itu guna koleksi pribadi. Bila perlu hanya boleh dipamerkan melalui foto-foto saja.
  8. National Speleological Society (NSS) juga tidak menganjurkan usaha mempublikasikan penemuan di dalam gua atau lokasi dari gua-gua SEBELUM, dinyatakan betul adanya usaha pelestarian oleh yang berwenang, yang memadai. Perusakan lingkungan gua oleh orang-orang awam menjadi tanggung jawab si penulis berita apabila mereka mengunjungi gua-gua itu akibat publikasi dalam media massa.
  9. Dipelbagai negara, setiap musibah yang dialami penelusur gua wajib di laporkan kepada sesama penelusur melalui media speleologi yang ada. Hal ini perlu supaya jenis musibah yang sama dapat dihindari.
  10. Menjadi kewajiban mutlak bagi setiap penelusur gua untuk memberitahukan kepada rekan-rekan atau keluarga terdekat ke lokasi mana yang akan di telusuri dan kapan ia diharapkan pulang. Di tempat lokasi gua, para penelusur wajib memberitahukan kepada penduduk terdekat nama dan alamat para penelusur dan kapan diharapkan seloesai menelusuri gua. Wajib diberitahukan kepada penduduk siapa yang harus dihubungi, apabila para penelusur belum keluar dari gua sesuai waktu yanjg direncanakan.
  11. Para penelusur wajib memperhatikan keadaan cuaca. Wajib meneliti apakah ada bahaya banjir didalam gua sewaktu turun hujan lebat dan meneliti lokasi-lokasi mana di dalam gua yang dapat dipakai untuk menghindarkan diri dari banjir.
  12. Dalam setiap musibah setiap penelusur wajib bertindak dengan teman tanpa panik dan wajib patuh pada instruksi pimpinan penelusur.
  13. Setiap penelusur gua wajib melengkapi dirinya dengan perlengkapan dasar pada kegiatan lebih sulit dengan perlengkapan yang memenuhi syarat. Ia wajib mempunyai pengetahuan tentang penggunaan peralatan itu sebelum menelusuri gua.
  14. Setiap penelusur gua wajib melatih diri dalam pelbagai keterampilan gerak menelusuri gua dan keterampilan menggunakan peralatan yang dibutuhkan.
  15. Setiap penelusur gua wajib membaca pelbagai publikasi mengenai gua dan lingkungannya agar pengetahuannya tentang SPELEOLOGI tetap akan berkembang. Bagi yang mampu melakukan penyelidikan atau observasi ilmiah, diwajibkan menulis publikasi agar sesama penelusur atau ahli speleologi dapat menarik manfaat dari makalah-makalah itu.
Semoga bermanfaat

sumber

Senin, 01 Juli 2013

Belajar Membaca Peta Topografi

Kontur adalah garis khayal untuk menggambarkan semua titik yang mempunyai ketinggian yang sama di atas atau di bawah permukaan datum tertentu yang disebut permukaan laut rata-rata. Kontur digambarkan dengan interval vertikal yang reguler. Interval kontur adalah jarak vertikal antara 2 (dua) garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan skalanya. Besarnya interval kontur sesuai dengan skala peta dan keadaan di muka bumi. Interval kontur selalu dinyatakan secara jelas di bagian bawah tengah di atas skala grafis.


Kontur biasanya digambar dalam bentuk garis-garis utuh yang kontinyu (biasanya berwarna cokelat atau oranye). Setiap kontur keempat atau kelima (tergantung pada intervalnya) dibuatlah indeks, dan digambarkan dengan garis yang lebih tebal. Kontur indeks dimaksudkan untuk membantu pembacaan kontur dan menghitung kontur untuk menentukan tinggi. Angka (ketinggian) kontur diletakkan pada bagian kontur yang diputus, dan diurutkan sedemikian rupa agar terbaca searah dengan kemiringan ke arah atas (lebih tinggi).
Pada daerah datar yang jarak horisontalnya lebih dari 40 mm sesuai skala peta dibuat garis kontur bantu. Kontur bantu ini sangat berarti terutama jika ada gundukan kecil pada daerah yang datar. Kontur bantu digambar pada peta berupa garis putus-putus untuk membedakan dengan kontur standar.


Bentuk Kontur
Bentuk suatu kontur menggambarkan bentuk permukaan lahan yang sebenarnya. Kontur-kontur yang berdekatan menunjukkan kemiringan yang terjal, kontur-kontur yang berjauhan menunjukkan kemiringan yang landai. Jika kontur-kontur itu memiliki jarak satu sama lain secara tetap, maka kemiringannya teratur.

Beberapa catatan tentang kontur sebagai berikut:
  1. Kontur adalah kontinyu (bersinambung). Sejauh mana pun kontur berada, tetap akan bertemu kembali di titik awalnya. Perkecualiannya adalah jika kontur masuk ke suatu daerah kemiringan yang curam atau nyaris vertikal, karena ketiadaan ruang untuk menyajikan kontur-kontur secara terpisah pada pandangan horisontal, maka lereng terjal tersebut digambarkan dengan simbol. Selanjutnya, kontur-kontur akan masuk dan keluar dari simbol tersebut.
  2. Jika kontur-kontur pada bagian bawah lereng merapat, maka bentuk lereng disebut konveks (cembung), dan memberikan pandangan yang pendek. Jika sebaliknya, yaitu merenggang, maka disebut dengan konkav (cekung), dan memberikan pandangan yang panjang.
  3. Jika pada kontur-kontur yang berbentuk meander tetapi tidak terlalu rapat maka permukaan lapangannya merupakan daerah yang undulasi (bergelombang).
  4. Kontur-kontur yang rapat dan tidak teratur menunjukkan lereng yang patah-patah. Kontur-kontur yang halus belokannya juga menunjukkan permukaan yang teratur (tidak patah-patah), kecuali pada peta skala kecil pada umumnya penyajian kontur cenderung halus akibat adanya proses generalisasi yang dimaksudkan untuk menghilangkan detil-detil kecil (minor).


Kenampakan yang tidak berubah dengan penggambaran kontur adalah bukit dan lembah. Bentuk permukaan lahan tidak berubah cukup berarti meskipun ada bangunan gedung, jalan, pemotongan pepohanan (hutan atau perkebunan). Penafsiran yang benar terhadap bentuk permukaan lahan membutuhkan latihan, praktek dan pengalaman yang memadai di lapangan.

Semoga bermanfaat

sumber

Jumat, 21 Juni 2013

Menikmati Sunset Di Pantai Rembang

Reduplah senja di telan malam

Menikmati sunset yang menawan tak perlu jauh-jauh pergi ke pantai di Bali atau ke pantai Pelabuhan Ratu. Cukup di sini saja di kotamu tercinta Kamu bisa juga menikmati indahnya sunset. Rasa lelah seharian dari rutinitas kerja seakan hilang setelah mendapatkan indahnya sunset. 

Di sekitaran Kota Rembang tempat yang asyik dan cocok untuk menikmati sunset ada di sekitaran Pelabuhan Tasikagung Rembang persisnya di sebelah dermaga sisi barat. Yuk yang pengen melihat indahnya sunset di Kota Rembang datang saja ke sana. 









Senin, 03 Juni 2013

Tips Sederhana Camping Untuk Keluarga


Banyak hal negative anak sebenarnya muncul dari kejenuhan yang luar biasa karena beban pelajaran sekolah ditambah dengan beban tuntutan dari orang tua yang menginginkan anaknya menjadi yang terbaik yang justru lebih sering menimbulkan masalah baru pada diri si anak. Pada saat saya menulis family camping tips ini, saya teringat salah satu solusi untuk menghilangkan kejenuhan anak yang downshifting (kondisi psikis yang menurun dimana otak mengalami beban yang berat karena pelajaran, PR, berbagai les atau privat, dll) adalah dengan cara mencari alternative refreshing ke luar rumah, dimana salah satunya bisa dengan cara pergi camping bersama sekeluarga.

Family camping sebenarnya juga mempunyai aspek positif bukan cuma untuk anak tetapi juga untuk orang tua. Anda yang terbiasa bekerja di kantor pasti akan dihadapkan pada situasi yang sama yang menyebabkan stress yang diperparah dengan kondisi kemacetan jalan raya yang menjadi menu sehari-hari. Bagi ibu rumah tangga, juga perlu kegiatan yang membuat refresh, karena rutinitas sehari-hari yang membuat jenuh; membereskan rumah, memasak, antar-jemput anak, menunggu suami pulang kantor, menemani anak belajar, dll. Semua anggota keluarga akan diuntungkan dengan adanya kegiatan outdoor seperti family camping ini.

Namun demikian family camping tidak disarankan untuk keluarga yang masih memiliki bayi atau batita karena berbagai alasan. Minimal setelah anak berusia tiga tahun (preschooler) barulah dipertimbangkan untuk mengadakan family camping. Namun mesti diingat, tidak semua orang tua atau anak mempunyai minat untuk family camping yang positive.

Berikut ini adalah tips sederhana bagi anda yang ingin mengadakan family camping sebagai alternative family getaway dari rutinitas keluarga:
  • Mulailah dengan Check List
Mulai rencanakan perjalanan dan family camping anda dengan check list. Tentukan tujuan atau lokasi camping ground. Tentukan berapa lama (hari) yang dibutuhkan untuk family camping tersebut. Family camping tidak harus menunggu long holidays. Bisa berangkat Sabtu pagi-pagi dan pulang Minggu sore. Daftar semua kebutuhan yang harus dibawa dan disiapkan seperti : tenda, tas gunung/ransel, sleeping bag, matras, logistik, lampu penerangan, kompor lapangan, bahan bakar, obat-obatan, sandal/sepatu lapangan, jaket, raincot/jas hujan, survival kits kalau perlu (pisau, senter, kompas, handphone, dll), uang secukupnya, dan kendaraan anda.

Dalam check list selalu pertimbangkan unsur kepraktisan dalam mempertimbangkan setiap perlengkapan yang akan dibawa. Ingat ini adalah camping yang semangatnya adalah outdoor refreshing, kesederhanaan/simplicity, dan back to nature dan anda bukan sedang pindah dapur atau pindah rumah.
  • Tentukan Lokasi Camping Ground
Alasan pertama dan utama adalah camping ground harus aman dalam arti aman dari kemungkinan bencana alam seperti longsor, badai, petir, pohon tumbang, air bah atau banjir ketika habis hujan, dan juga harus aman dari kemungkinan tindakan kejahatan seperti pencurian atau perampokan. Lokasi camping untuk keluarga di Indonesia ini cukup melimpah.

Banyak tempat yang bisa direkomendasikan sebagai lokasi camping (camping ground) di negara yang kaya akan bentang alam yang indah ini. Perhatikan hal-hal berikut ini untuk menentukan lokasi camping untuk keluarga anda. Penting dimanapun anda berada untuk selalu stays safe and alert tanpa harus menjadi paranoid.

Dari segi jarak, camping ground yang ideal adalah yang tidak terlalu jauh dan juga tidak terlalu dekat. Dapat diakses dengan mudah oleh kendaraan umum, dan bila anda membawa kendaraan pribadi pastikan camping ground tersebut ada sarana parkir yang aman. Namun untuk tujuan melatih dan mengenalkan anak untuk bisa menikmati camping tidak salahnya mencoba camping ground yang dekat atau masih di dalam kota seperti bumi perkemahan pramuka di kota anda. Kalau di Kabupaten Rembang bisa di Karangsari Park, Bumi Perkemahan Mantingan, Waduk Panohan, Waduk Lodan, Bukit Kajar, Gunung Lasem, Gunung Butak, Pantai Caruban, Pantai Karang Jahe, Pantai Sluke dan masih banyak lagi tempat2 lainya yang menarik.
  • Camping Gears Tips
Siapkan semua perlengkapan pokok dan pendukung. Tenda adalah perlengkapan paling penting. Kini tersedia tenda dengan berbagai ukuran sesuai jumlah anggota keluarga anda dengan harga murah dengan kualitas yang baik. Gunakan tenda dome (tenda kubah) dengan alas tenda yang menyatu dengan dinding tenda dan kedap air. Bila tidak ingin membeli tenda sendiri bisa dengan meminjam teman atau cukup menyewa tenda di camping ground.

Kalau merasa bahwa family camping akan menjadi alternative rutin misalnya tiga bulan sekali, sebaiknya anda mulai menyiapkan beberapa perlengkapan pokok yang bisa dipakai berulang kali disamping tenda misalnya kompor lapangan (bisa kompor parafin) atau kompor gas portable yang bisa dilipat. Sleeping bag, matras atau kasur untuk alas tenda, dan lampu penerangan (lampu badai atau lambu neon yang rechargeable).
  • Camp Cooking Tips
Camping ground tertentu yang biasa digunakan untuk family camping sudah menyediakan layanan mulai dari sewa tenda, catering, lampu penerangan, hingga membuat bonfire (unggun) di malam hari. Bahan makanan pilih yang praktis, kalau ingin memasak sendiri bawa beras secukupnya saja. Gula, kopi, teh atau cappuccino, boleh dibawa dan akan lebih baik kalau yang dalam bentuk sachet.

Selain itu kornet, sardines, mie instant, sosis/burger, kerupuk, kecap, saos, juga layak dan tidak salahnya dibawa untuk makan di suhu dingin. Untuk sarapan sebaiknya cari yang praktis misalnya buat burger, roti isi atau sandwiches. Sekali-kali tidak mengapa membawa bahan makanan yang dikalengkan. Memasak di camping adalah hal yang menyenangkan dan mudah. You'll discover that every meal tastes better in the great outdoors..
  • Camp Activities Tips
Jangan buang waktu menyenangkan anda dan keluarga dengan hanya bermalas-malasan di dalam tenda. Atau lebih parah lagi jangan sampai waktu camping anda diganggu dengan urusan pekerjaan melalui HP atau laptop anda. Kalau bisa lupakan hal itu dulu, sekarang saatnya anda having fun bersama orang-orang yang anda cintai. Hiking, trekking, bermain bola, atau sekedar lari pagi dan olah raga kecil bersama disekitar camp ground adalah pilihan yang bijaksana.

Camping seperti ini juga dapat melatih anak untuk belajar mandiri, dalam suasana yang dekat dengan kehidupan alam bebas. Family camping mempunyai banyak manfaat lain seperti mempererat ikatan dan hubungan antara orangtua dan anak. Memories and shared experiences from all the fun trips you've been done will help you communicate with your child throughout your life. You´ll experience quality time for everyone involved.
  • Tips Membuat Api Unggun (Bonfires)
Di malam hari, buatlah sesuatu yang menghangatkan diantaranya dengan membuat api ungun (bonfires). Api unggun biasanya momentum yang paling diingat oleh anak-anak anda ketika camping. Melihat lidah api yang menyala-nyala di tengah kegelapan malam adalah pengalaman yang luar biasa untuk seorang anak apalagi anak-anak kota yang jarang terpapar dengan kondisi outdoor semacam itu. Jangan membuat api unggun dengan kayu yang masih hidup di sekitar camping ground anda. Carilah ranting2 kering yang jatuh di tanah dan jangan menebang pohon sembarangan. Tuangkan minyak tanah secukupnya saja untuk memulai membuat api, karena kayu kering akan mudah terbakar terlebih dulu. Setelah api membesar, jangan memasukkan sampah plastik dan kemasan bahan makanan ke dalam unggun, karena akan menimbulkan bau yang tidak sedap di area perkemahan dan merusak udara alami disitu.

Membuat unggun dengan ban bekas juga tidak disarankan dengan alasan serupa. Jangan memasukkan kertas bungkus atau koran bekas ke dalam nyala unggun karena akan menghasilkan jelaga yang berterbangan kemana-mana dan menempel di permukaan tenda, rumput, dan vegetasi di sekitar perkemahan. Pada saat embun turun jelaga akan larut dan menempel dipermukaan tenda dan sulit dibersihkan, kalau menempel di rumput dan vegetasi akan meniumbulkan masalah pencemaran.Setelah api unggun tidak dipakai cek ulang apakah benar2 sudah padam atau belum untuk menghindari terjadinya kebakaran. Semua sampah sebaiknya tidak dibakar di unggun tapi dikumpulkan dalam kantung plastic di bagi terpisah antara sampah organik/nonorganik dan dibawa turun untuk ditampung ke tempat pembuangan sampah.
Dengan demikian api unggun benar-benar menjadi momentum yang menyenangkan untuk semua.
  • Camping Tips Stories
Bacalah kisah-kisah family camping orang lain, dan sebaliknya bagilah cerita family camping anda ke orang lain. Karena pengalaman menyenangkan layak untuk di-share. Beritahu ke khalayak lokasi family camping yang pernah anda kunjungi, aktifitas menyenangkan didalamnya, apa yang menjadi kekurangan dan kelebihannya, dan tips-tips sederhana yang layak untuk diketahui oleh keluarga lain supaya mereka mendapatkan pengalaman terbaik dan manfaat ketika mengadakan family camping dikesempatan lain.

Budaya masyarakat Indonesia memang lebih senang kalau kisah itu dituturkan, dan pada saat sama saat ini referensi dan informasi mengenai family camping sangat minim karena tidak banyak orang yang suka berbagai tentang hal ini, disamping karena family camping belum menjadi budaya.

Dengan tulisan anda mudah-mudahan kita bisa membantu para pengambil keputusan di negeri yang termasuk paling parah kerusakan alamnya ini untuk melakukan upaya-upaya melestarikan hutan dan lingkungan, mereduksi penyebab polusi, dan untuk itu semua dimulai dengan membangun kesadaran akan pentingnya preserving our nature. Family camping salah satu cara kecil menumbuhkan kesadaran itu dari dalam keluarga kita semua. Salam Lestari.

Semoga bermanfaat

sumber

Minggu, 05 Mei 2013

Lembah Hijau Lereng Bromo


Disini masih kunantikan
Datangmu 
Dirindang cemara
Di bawah luasnya langit yang biru

Kau yang pergi membawa jiwaku
Masih tersimpan wangimu
Hanya mentari
Selimuti luas ruang rinduku

Harumnya rerumputan yang basah
Indahnya pelangi disana
Tarian kenari yang ceria
Terselip edelweis di paruhnya

Terpesona aku terlena
Kuingin kau slalu ada
Akan kuikuti kata hati
Semoga berakhir bahagia

Aku berdiri di kaki cakrawala
Yang luas membentang
Aku bernyanyi Aku menari
Bersama senyummu
(Lirik lagu by : Boomerang)


Ah sebuah lagu memang mengenang rinduku pada lembah hijau elok menawan bak permadani yang luas. Lembah hijau sungguh tenang dan sejuk membuat aku ingin kembali mencumbuimu. 

Itu adalah gambaran kerinduanku pada sebuah lembah Jemplang di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) persisnya di selatan lereng Gunung Bromo. Lembah Jemplang adalah padang savana dengan di dominasi tumbuhan tanaman jenis pakis, ilalang, tumbuhan lavender serta rerumputan lainnya membuat kawasan ini seperti karpet hijau raksasa.
Eksotisme Gunung Bromo memang teramat sulit dilupakan. Keaneka ragaman alam dan kearifan lokal di sisi Bromo sangat mebanggakan dan membuat tenang rasa apabila telah berada disana dan menikmati pagi di tengah alam Tengger.


Kawasan Lembah Jemplang ini juga ada yang menyebut dengan kawasan bukit Teletubbies. Keindahan Gunung Bromo tidak kalah dengan bukit-bukit hijau seperti di film kartun Teletubbies. Entah mengapa disebut seperti itu. Apabila Anda mengunjungi Bromo jangan lupa mengunjungi wilayah tersebut untuk menemukan kesan lain tentang wisata Bromo. Menyaksikan padang savana menghijau, seolah membuat rasa dan juga mata melupakan lelah raga atau bisa juga membuat anda lupa akan masalah-masalah yang menumpuk. Memang, Bromo dan alamnya teramat memanjakan pengagumnya. Salam Lestari.

Semoga bermanfaat


Sumber: Artikel dan Gambar dari berbagai sumber di internet

Rabu, 01 Mei 2013

Camping Family di Gunung Lasem

Puncak Gunung Lasem
Semua warga Rembang pasti tahu dataran tinggi di Kabupaten Rembang adalah di Gunung Lasem dengan puncak Argopuronya yang ketinggiannya cuma 806 MDPL . Lho kok namanya sama seperti Gunung Argopuro di Jawa Timur ya. Mungkin dulu sama-sama mempunyai  bangunan Pura di puncaknya kali. Menurut cerita turun-temurun warga sekitar lereng Gunung Lasem di puncaknya memang dulu ada bangunan Pura. Sekarang ini Gunung Lasem termasuk kawasan lindung Cagar Alam karena didasarkan pada pertimbangan ekologi yaitu topografi areal yang terjal, banyak terdapat jaringan sungai, serta fungsinya sebagai “water catchment.” Air yang berasal dari gunung Lasem merupakan pemasok air utama masyarakat sekitarnya yang secara turun temurun digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Situs Budaya Argo Puro

Camping ke Gunung Lasem kali ini sudah kebeberapa kali Saya kok sampai lupa, tapi ini adalah camping yang istemewa karena melibatkan anak, istri dan adik2 ipar,woow pokoknya asyik dan seru. Bagi anakku yang sekarang berumur 6 tahun ini adalah kedua kalinya camping ke Gunung Lasem, pertama dulu waktu masih umur 3 tahun. Jarak tempuh ke puncak Gunung Lasem tidak terlalu lama kira-kira 2-3 jam jalan kaki udah nyampai puncak.
Bagi para keluarga di Kabupaten Rembang tempat ini cocok untuk camping atau hiking sambil belajar pada alam sekitar. Kenapa Saya mengajak anak istri karena ingin mengenalkan alam terutama pada anakku biar mengetahui dan mengenali lingkungan dan budaya masyarakat setempat. Gunung Lasem memiliki panorama yang menawan dan indah terutama di puncaknya. Nggak banyak cerita ayo yang mau hiking ke sana segera meluncur ke Gunung Lasem. Biasanya Saya lewat Nyode Pancur naik sepedamotor dan titip motornya di warung mbah Dahuri di Desa Ngroto sekalian minta doa restunya biar lancar campingnya.
View Atas Awan
View Senja

View Lembah

View Gunung Lawu

View Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Ungaran

View Rimba Belantara

View Teluk Rembang & Gunung Muria

View Tebing

Senin, 29 April 2013

10 Tips Memotret Sunset Dan Sunrise


Memotret sunset dan sunrise adalah salah satu dari sekian banyak ”foto wajib“ yang harus dilakukan oleh seorang Photographer. Kalau anda sudah pernah mencoba memotret sunset atau sunrise tetapi kurang puas dengan hasilnya, silahkan coba tips berikut ini supaya foto sunset dan sunrise bertambah baik:

Lakukan Persiapan Sebaik-baiknya
Sunset dan sunrise hanya berlangsung sekitar setengah jam. Untuk itu kita harus melakukan persiapan matang sebelumnya. Pastikan datang lebih awal dan pastikan anda sudah tahu dari titik sebelah mana anda akan memotret. Agar komposisi akhir foto keren, lakukan observasi tempat sebelumnya. Untuk memastikan anda tidak terlambat , usahakan anda tahu jam berapa sunset atau sunrise akan tiba (karena jam sunset / sunrise berbeda dari lokasi ke lokasi). Juga pastikan peralatan sudah siap: kamera – lensa – tripod (jika ada) serta aksesoris lainnya sudah terpasang & disetel dengan baik, sehingga saatnya tiba kita bisa sibuk memotret bukan sibuk mengeset alat. 

Jangan Kecewa Karena Mendung
Karena anda sudah bersusah – payah mendatangi lokasi yang jauh dan sulit, jangan kecewa kalau mendadak mendung tiba. Maksimalkan kreatifitas anda saat langit tertutup mendung. Langit mendung bukan halangan menghasilkan foto indah saat sunrise dan sunset. Cari tahu obyek apa saja yang menarik untuk difoto saat mendung atau hujan.

Jangan Terpaku Pada Wide Angle
Memotret sunset dan sunrise menggunakan lensa sudut lebar (wide angle) merupakan hal yang biasa, namun jangan terpaku hanya menggunakan lensa tersebut (kalau anda memang punya pilihan lain). Manfaatkan rentang lensa yang lain, misalnya lensa tele.


Maksimalkan Siluet
Hal yang menambah daya tarik foto sunset dan sunrise adalah siluet. Siluet memberi kesan yang kuat serta memberi cerita dalam foto anda, apalagi jika anda memotret sunset atau sunrise di lokasi yang memiliki identitas kuat.

Bawalah Tripod
Jika anda ingin memanfaatkan teknik long shutter – membuat HDR atau panorama: tripod wajib dibawa

Gunakan Manual Focus
Karena sunset dan sunrise memiliki kualitas cahaya yang lumayan ekstrim, kadang kamera akan kesulitan menemukan fokus jika anda menggunakan mode auto focus, segera ganti ke mode manual sehingga kita tidak menyia-nyiakan waktu menunggu kamera menemukan titik fokus.

Gunakan Preset White Balance Cloudy
Ubahlah setting white balance anda ke cloudy (biasanya dilambangkan dengan ikon mendung). Setting white balance ini akan membuat foto sunset atau sunrise lebih hangat dan warnanya lebih “menggigit”, dibandingkan kalau menggunakan setting white balance auto. Atau jika anda suka bereksperimen, cobalah setting white balance lainnya.

Gunakan Spot Metering (SLR dan Prosumer) atau Sunset Scene (Untuk Kamera Saku)
Untuk memperoleh eksposur yang tepat, gunakan mode metering spot jika anda memiliki kamera SLR dan prosumer, atau gunakan mode scene sunset/ sunrise jika anda menggunakan kamera saku pemula. Untuk pengukuran menggunakan spot meter, arahkan titik fokus ke area sekitar matahari (jangan tepat di matahari – nya lalu lakukan metering dengan memencet separuh shutter, lalu kunci eksposur anda. Untuk kamera saku (dengan mode scene), tinggal arahkan dan jepret.

Jangan Berhenti Ketika Sunset Lewat
Saat memotret sunset, jangan kemasi kamera anda hanya karena matahari sudah melewati garis horison. Bertahanlah sebentar lagi, karena cahaya sesaat setelah sunset adalah salah satu cahaya paling indah yang dikeluarkan alam. Begitu juga dengan sunrise, jangan datang terlalu mepet dengan waktu matahari terbit. Cahaya sesaat sebelum sunrise adalah salah satu yang paling indah

Berdoalah Agar Alam Berpihak Pada Anda
Anda sudah jauh – jauh datang ke pantai terpencil (atau gunung), menyiapkan alarm untuk bangun jam 4 pagi dan sudah menata semua peralatan agar siap memotret, namun tiba – tiba hujan tiba. Ya apa daya, memotret di alam terbuka memang membutuhkan keberuntungan dan kesabaran, kenapa kesabaran? karena anda bisa mencoba lagi esok hari. Salam Lestari.

Semoga bermanfaat

Sumber: Artikel dan Gambar dari berbagai sumber di internet

Minggu, 14 April 2013

Tips Dalam Merencanakan Rute Pendakian


Agar perjalanan di alam terbuka sesuai dengan rencana kita, tentu ada beberapa hal yang harus dilakukan. Tidak semudah atau di anggap mudah untuk melakukan kegiatan perjalanan tersebut, semua haruslah tersusun dalam sebuah rencana yang matang.

Berikut ini tips menyusun rencana pendakian :
  • Jarak
Rata - rata pendaki bisa berjalan kira-kira 8 - 16 Km per harinya dengan membawa ransel yang penuh.
  • Medan
Medan dan kondisi dari jalan setapak akan mempengaruhi kemampuan fisik seorang pendaki. Tambahkan atau lebihkan perencanaan waktu pendakian. Jangan di buat pas-pasan apalagi kurang.
  • Hari Pertama
Hari Pertama di alam bebas merupakan hari penyesuaian dan membiasakan diri dengan ransel, sepatu dan gerakan fisik. Jika sudah lama tidak melakukan pendakian, sebaiknya melakukan latihan fisik ya kurang lebih satu bulan sebelumnya.
  • Hari Istirahat
Pada gunung yang mempunyai jalur pendakian yang cukup panjang, ada baiknya menambahkan satu hari untuk bersantai agar tubuh tidak terlalu letih. Misal, jika mendaki gunung Rinjani atau Mahameru, ada baiknya menyisakan satu hari penuh untuk bersantai di Danau Segara Anak atau di Danau Ranukumbolo.
  • Kemampuan Diri
Hindari membuat rencana pendakian melebihi kemampuan fisik dan pengetahuan tentang pendakian gunung yang dimiliki agar target pendakian bisa tercapai.
  • Alternatif
Pada saat merencanakan pendakian, ada baiknya juga menambahkan rute cadangan sebagai alternatif jika jalur utama tidak bisa digunakan karena suatu hal.
  • Hindari Musim yang Ramai
Hindari mendaki pada musim pendakian yang ramai pengunjung. Pendakian pada musim yang ramai akan membuat kita tidak begitu bisa menikmatinya dan juga kerusakan alam akan makin bertambah karena ramainya para pendaki yang membutuhkan tempat untuk mendirikan tenda. 
Nah itu adalah beberapa tips dalam merencanakan rute pendakian pada suatu gunung, semoga bermanfaat. Salam Lestari.

Sumber : Agustin,hendri.2006. Panduan Teknis Pendakian Gunung,Yogyakarta: Penerbit ANDI.