Lokasi penelitian seismotektonik daerah Rembang pada citra Landsat (RGB 457) |
Tahukah kalian bahwa Kabupaten Rembang juga termasuk daerah rawan bencana gempa meski skalanya kecil. Untuk lebih jelasnya silahkan baca dan cermati artikel dibawah ini semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan pembaca semuanya.
Penelitian Sesar Aktif dan kegempaan (Seismotektonik) meliputi wilayah Semarang dan sekitarnya pada koordinat 110 ° - 110 ° 30 'BT dan 6 ° 50' - 7 ° 30 'LS. Daerah Rembang pada koordinat 110 ° - 111 ° 30 'BT dan 6 ° 20' - 7 ° LS, dan Cilacap pada koordinat 109 ° - 109 ° 30 'BT dan 7 ° 30' - 7 ° 50 'LS. Daerah Semarang dan sekitarnya termasuk dalam wilayah administratif Kota Semarang, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang. Daerah Rembang termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Rembang, sedangkan daerah Cilacap termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Cilacap.
Penelitian Sesar Aktif dan kegempaan (Seismotektonik) meliputi wilayah Semarang dan sekitarnya pada koordinat 110 ° - 110 ° 30 'BT dan 6 ° 50' - 7 ° 30 'LS. Daerah Rembang pada koordinat 110 ° - 111 ° 30 'BT dan 6 ° 20' - 7 ° LS, dan Cilacap pada koordinat 109 ° - 109 ° 30 'BT dan 7 ° 30' - 7 ° 50 'LS. Daerah Semarang dan sekitarnya termasuk dalam wilayah administratif Kota Semarang, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang. Daerah Rembang termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Rembang, sedangkan daerah Cilacap termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Cilacap.
Daerah Semarang, Rembang dan Cilacap memiliki karakter tektonik serupa yaitu merupakan implementasi dari gaya tektonik Jawa yang berarah relatif utara-selatan. Daerah Cilacap memiliki intensitas tektonik lebih tinggi dibandingkan dengan daerah Semarang dan Rembang. Berdasarkan penelitian neotektonik tersebut di atas dapat ditentukan empat perioda neotektonik sejak 2000 tahun yang lalu dengan perioda ulang 500 tahun yang ditandai dengan terbentuknya empat seri gosong pantai. Daerah Semarang dikontrol oleh kolom seismotektonik sesar mendatar mengiri Gajah Mungkur-Rawa Pening dan kolom seismotektonik sesar naik selatan Semarang, serta kolom seismotektonik sesar turun Kali Garang. Daerah Rembang dikontrol oleh kolom seismotektonik sesar naik Lasem. Daerah Cilacap dikontrol oleh seismotektonik sesar mendatar mengiri Serayu, dan kolom seismotektonik tunjaman selatan Jawa.
Berdasarkan penilaian terhadap karakter seismotektoniknya wilayah Cilacap memiliki indeks bencana dan resiko lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah Semarang dan Rembang. Nilai intensitas maksimum gempabumi wilayah Cilacap mencapai VIII - IX MMI, sedangkan daerah Semarang dan Rembang maksimum VII MMI.
Nah itulah penelitian sesar aktif dan kegempaan wilayah Semarang, Rembang dan Cilacap Jawa Tengah yang dilakukan oleh Pusat Sumberdaya Geologi (Badan Geologi ESDM) semoga bermanfaat.