Sabtu, 01 Juni 2013

Edelweis Bunga Abadi Bukan Untuk Dipetik


Baru-baru ini di beberapa media sosial dihebohkan ulah para pendaki gunung yang katanya pecinta alam, tapi dengan bangganya memamerkan hasil jarahannya yaitu beberapa kuntum bunga Edelweis. Ulah para pendaki barbar inilah yang mengancam kelestarian keberadaan bunga Edelweis di habitat aslinya.

Bunga abadi sebenarnya selama ini identik dengan satu nama yang mungkin asing bagi sebagian orang, yakni Anaphalis Javanica, tetapi bagaimana jika disebut Edelweis ? Tentu hampir semua orang, khususnya para penggiat alam bebas pendakian gunung mengenal si bunga abadi Edelweis Anaphalis Javanica atau Edelweis Jawa. Saat pertama kali melihat bunga ini, terasa unik dengan bunga yang kecil – kecil, cantik dan tak pernah layu.






Edelweiss (Leontopodium alpinum), salah satu bunga yang sangat terkenal sebagai “BUNGA GUNUNG EROPA”, sebagai salah satu keluarga BUNGA MATAHARI (Asteraceae).

Nama bunga ini berasal dari GERMAN edel (berarti Mulia-noble) dan weis (berarti Putih – white). Nama Genusnya Leontopodium berarti “LION’S paw” atau CAKAR MACAN, sedangkan LEON dari bahasa YUNANI – leon (lion) and podion ( KAKI,pous, foot).

Bunga ini bisa tumbuh mencapai ukuran 3-20cm (dalam perawatan dan pengembangan bisa mencapai 40cm). Daun yang muncul nampak seperti WOOL karena tertutup oleh BULU-BULU yang PUTIH.
Bunga ini mekar antara bulan JULI dan SEPTEMBER . Dan uniknya penyebaran bunga ini lebih menyukai daerah berbatu dan berkapur pada ketinggian 2000-2900m.
Bunga ini tidak beracun, dan sudah digunakan sebagai obat tradisional untuk melawan penyakit yang berhubungan dengan perut (pembedahan perut) dan penyakit yang berhubungan dengan pernapasan.
Bunga ini biasanya tumbuh di lokasi yang tidak terjangkau, yang mana ini banyak terjadi di negara Slovenia dengan pegunungannya . Karena warna PUTIH-nya maka Switzerland menjadikannya sebagai simbol ke-MURNI-an dan ke-CANTIK-an, sehingga bangsa ROMANIA menyebutnya sebagai, floarea reginei (Queen’s flower).

Edelweis (kadang ditulis eidelweis) atau Edelweis Jawa (Javanese edelweiss) juga dikenal sebagai Bunga Abadi yang mempunyai nama latin Anaphalis javanica, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Indonesia. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian maksimal 8 m dengan batang mencapai sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 m. Tumbuhan yang bunganya sering dianggap sebagai perlambang cinta, ketulusan, pengorbanan, dan keabadian ini sekarang dikategorikan sebagai tanaman langka.

Mitos yang ada "Edelweis merupakan perlambang cinta yang penuh ketulusan mengingat tekstur yang halus dan lembut dengan warnanya yang putih (walau ini sebenarnya tergantung kepada habitat di mana ia tumbuh yang menyebabkan warnanya agak kekuning-kuningan, keabu-abuan ataupun kebiru-biruan).

Edelweis juga melambangkan pengorbanan. Bunga ini hanya tumbuh di puncak-puncak atau lereng-lereng gunung yang tinggi sehingga untuk mendapatkannya membutuhkan perjuangan yang amat berat. Ditambah lagi dengan adanya larangan membawa pulang bunga ini, pemetik harus main petak umpet dengan petugas Jagawana.

Meskipun dipetik bunga ini tidak akan berubah bentuk dan warnanya, selama disimpan di tempat yang kering dengan suhu ruangan. Karenanya, Edelweis adalah bunga keabadian. Bunga yang membuat cinta akan tetap abadi!

Jadi menyantakan tanda cinta kepada kekasih tidak harus dengan memberi bunga Edelweis yang katanya melambangkan bunga abadi. Itu hanya tindakan konyol dan memalukan beri saja bunga plastik kan awet sampai ratusan tahun hi..hi..hi... Biarkan bunga Edelweis tumbuh mekar di habitat aslinya. Kalau mau ambil kan bisa lewat kamera photo atau dokumentasi video tentunya ya harus mau mendaki gunung. Salam Lestari.

Semoga bermanfaat

Sumber: Artikel dan Gambar dari beberapa sumber di internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar