Sabtu, 02 Maret 2013

Tentang Blank 75 (Semeru Death Zone)


Blank 75 adalah istilah yang sering digunakan oleh personal SAR yang sering beroperasi di Semeru untuk menunjukkan suatu lokasi di gugusan lereng Semeru untuk mencari ataupun mengevakuasi korban pendaki yang hilang ataupun tersesat selama pendakian ke Semeru. Dapat dikatakan kawasan Blank 75 adalah “DEATH ZONE”-nya jalur pendakian Semeru. Gambaran medannya adalah lereng berpasir yang jalurnya putus (blank) karena dipisahkan oleh jurang yang dalamnya sekitar 275-100m. Oleh karena itu disebut Blank 75 dan lokasinya yaitu jika kita turun dari puncak Semeru, maka Blank 75 letaknya berada diluar jalur di sebelah kanan arcopodo/kelik (dari arah puncak). Di sekitar batas vegetasi. Dan secara administrative TNBTS terletak di blok Pawon Songo, dusun Pasrujambe, Kabupaten Lumajang. Dimana jalur tersebut dapat menyebabkan pendaki tersesat, mengalami kecelakaan, terperosok ke jurang, tanah yang diinjaknya longsor, dis-orientasi tanpa tahu arah mana terbaik untuk ditempuh, kehabisan air, kehabisan bekal atau kepayahan dsb. Sebetulnya ada jalur lain yang juga berbahaya yaitu jalur pendakian dari arah Selatan Semeru. Dimana jalur tersebut merupakan jalur aliran lahar dan lahar dingin Semeru. Namun karena Jalur Selatan sangat jarang didaki maka fokus sebutan berbahaya dipakai pada area Blank 75.

Berikut ini adalah sedikit informasi tentang Blank 75..
  1. Blank 75 sebenarnya tidak menunjukkan pada 1 titik koordinat tertentu, melainkan istilah Blank 75 itu dipakai untuk menyebut suatu area berbahaya yang cukup luas atau panjang, yang memiliki jurang-jurang dengan berbagai kontur / ketinggian yang semuanya berbahaya. Bagian jurang atau tebing, ketinggiannya mencapai sekitar 75 meter sehingga muncul istilah Blank 75. Bukan hanya dititik itu saja melainkan di titik-titik lain sekitar Blank 75.
  2. Blank 75 sebenarnya bukan jalur pendakian melainkan jalur aliran lahar.
  3. Blank 75 itu areanya berada pada jalur antara Arcopodo atau Cemoro Tunggal kearah Desa Pasrujambe, Kabupaten Lumajang.
  4. Cemoro Tunggal lokasinya disekitar koordinat 49L 711603 mE 9104263 mS
  5. Desa Pasrujambe lokasinya disekitar koordinat 49L 720174 mE 9105136 mS


CARA YANG AMAN MENURUNI GUNUNG SEMERU

Blank 75 merupakan seluruh area saat kita pulang yaitu antara lereng pasir Mahameru (Cemoro Tumbang/Cemoro Tunggal, Arcopodo dan sekitarnya) sampai ke Kalimati atau area vegetasi, semuanya harus diwaspadai karena penuh dengan jalur jebakan yang membuat pendaki rawan mengalami dis-orientasi. Ini dikarenakan selama kita turun, track-nya berbelak-belok, terkadang kita tidak sadar bahwa kita sudah mengambil arah yang salah karena ada banyak persimpangan. Dari Arcopodo kembali ke Kalimati itu sangat membutuhkan kecermatan.

Hanya mereka yang sudah hafal dikepalanya (sudah cukup sering melewati jalur tersebut) atau punya rasa/sense mengenai saat yang tepat harus mulai berbelok ke kiri arah Kalimati. Kalau terlewat, mereka akhirnya akan terbawa pelan- pelan semakin tersesat terlalu kekanan yang cenderung ke arah Lumajang.

Untuk Tim PA yang sudah sering latihan Kompas & Peta. Hal tersebut dapat diterapkan waktu berangkat setelah melewati Ranu Kumbolo, ketika kita berada ditempat terbuka (padang rumput/oro-oro) dimana kita masih bisa melihat puncak dengan sangat jelas, disekitar Kalimati (sebelum mulai memasuki area pepohonan), kemudian ukur bearing/azimuth cemoro tunggal atau lereng pasir sedikit diatasnya. Kemudian waktu pulang memakai patokan kompas menggunakan sudut wayback /kebalikannya. Dilokasi petualangan manapun, jika sudut berangkatnya lebih dari 180 derajat maka wayback-nya tinggal dikurangi 180 derajat. Kalau sudut berangkatnya kurang dari 180 derajat maka pulangnya tinggal ditambahi 180 derajat. Akan makin akurat lagi jika kita mengambil sampling arah kompas berangkat/naik tersebut (antara Kalimati - Cemoro Tumbang atau sedikit diatasnya) beberapa kali dan dicatat. Kemudian wayback-nya tinggal dibalik dengan cara yang sama berselisih 180 derajat.

Jika menggunakan GPS, yaitu dengan meng-ON kan TRACK pada GPS (Mulai Kalimati atau Ranupane sampai kepuncak). Pulangnya mengikuti track baliknya (TRACK BACK) dari puncak sampai Kalimati/Ranupane. Hati-Hati jika meggunakan eTrex karena dibawah canopy pepohonan yang lebat, kurang sensitif. Dan perlu reorientasi ditempat-tempat dimana signal satelit cukup bagus. Jika menggunakan 76 CSx sudah tidak diragukan lagi mengenai keakuratan dan kesensitifan dalam mengeplot sebuah titik-titik koordinatnya. Meskipun menggunakan GPS, jangan lupa tetap menggunakan kompas dan peta.

PINTU MASUK UNTUK TERSESAT DI BLANK 75
  1. Plotkan dipeta kita Titik ke 1 dari pintu Masuk kearah Blank 75, pada koordinat 49L 712918 mE 9105142 mS.
  2. Kemudian Titik ke 2 pada koordinat 49L 713621 mE 9103777 mS.
  3. Tarik garis yang menghubungkan kedua kordinat tersebut. Garis inilah yang disebut sebagai garis pintu masuk ke arah Blank 75. Jangan sampai kita pergi kearah memotong garis ini, sebab kalau kita melewati garis tersebut maka kita sedang tersesat memasuki area Blank 75 !!!

TEKNIK MENCARI PENDAKI YANG TERSESAT BERJALAN KEARAH BLANK 75
(Kearah hutan Tawon Songo, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang)

Teknik SAR yang paling layak untuk dipakai mencari pendaki yang hilang dikawasan ini yaitu dengan teknik menjemput survivor, dimana lebih cepat, efisien dan lebih menghemat tenaga. Bukan dengan teknik mengikuti route yang telah dilalui pendaki tersebut teknik mengejar survivor. Jadi diusahakan untuk tidak memberatkan tim SAR yang start dari arah Ranupane (kecuali kalau tujuannya mencari disekitar Kalimati dsb). Tim SAR start dari Desa Pasrujambe, Lumajang, dengan menggunakan route ini, maka akan lebih dekat, menghemat waktu dan energi tim SAR mencapai kawasan Blank 75.



Itu sekilas tentang Blank 75 di Semeru semoga bermanfaat. Salam Lestari.

Sumber : Artikel dan Gambar dari berbagai sumber di internet



1 komentar: